Comeback againnnn~
Jan lupa voment 🍭
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Lucy, gimana? Kamu sehat?" tanya Yeseul saat melihat Lucy terlihat lesu.
"Aaahh, sehat kok Kak. Cuma lagi sakit dateng bulan aja" jelas Lucy, sambil mengusap perutnya yang merasa ngilu sekaligus nyeri.
"Bikin teh anget atuh, mau aku bikinin?".
"Engga usah Kak, aku udah buat tadi kok. Ini aku juga minum air anget".
Tangan Yeseul mengusap rambut Lucy sayang, "pulang Kakak anter deh ya, pasti masih sakitkan? Udah makan belom?" Lucy mengangguk mengiyakan, enggan untuk menolak karna itu tawaran yang lebih baik di banding dirinya harus menaiki kendaraan umum.
"Udah Kak makan roti tadi, ga napsu makan. Eneg".
"Nanti kita mampir ke indoapril deh ya, sekalian aku juga mau beli cemilan. Yaudah siap-siap gih, bentar lagi kita tutup".
"Dokter! Dokterrrr! Kucing sayaaa keracunan Dokkk!" heboh seorang pelanggan membawa kucing yang terlihat lemas.
Yeseul dan Lucy bahkan ikut kaget dan panik, "langsung masuk aja kesini Mas" intruksinya.
Kucingnya muntah lagi dan terlihat ia sehabis makan bawang putih, Yeseul sampe terheran heran. Kucing macam apa yang mau memakan bawang putih?
"Gimana Dok? Kucing saya gapapakan?".
Yeseul tersenyum tenang dan memberikan kucing itu ke gendongan pemiliknya, "gapapa kok, cuma salah makan tapi jangan sampe ke ulang lagi ya Mas, bahaya soalnya. Untung cepet di tangani, jadi blm 100% tecerna. Kalo bisa juga di jauhi sama benda-benda kecil yang bisa tertelan si anabul ya Mas, namanya si oyen siapa?" gemasnya.
"Namanya Doongie, Dok. Makasih banyak ya Dokk" sedunyaa mendrama.
Yeseul hanya terkekeh, melihat kelakuan si Mas babu. Majikannya sendiri hanya meringkuk tenang di gendongannya.
"Dadah Doongie~ jangan sakit lagi ya. Kalo masih muntahin makanannya lagi, bawa aja kesini lagi besok buat di inap semalam" jelas Yeseul ke pada babu.
"Baik, Bu Dokter. Makasih banyak".
Setelah menerima pelanggan dadakan tersebut Yeseul dan Lucy menutup Klinik Pet shop miliknya, ia harus mengantar Lucy pulang kerumahnya juga sebelum semakin gelap.
Yeseul ikut turun mengantar Lucy, padahal Lucy sudah menolak. Jadi dengan pasrah Yeseul mengekori Lucy hingga sampai di depan kontrakan Lucy.
"Kakak mau mampir dulu?" ucap Lucy basa basi.
"Boleh, aku mau liat-liat doang gapapakan? Kamu ga pernah cerita kalo dirumah ada apa-apa, jadi aku mau liat sendiri".
Lucy mempersilahkan Yeseul masuk, di dalam rumah dua petak itu. Tidak terlalu banyak barang-barang, bahkan dapur dan kamar mandinya kecil.
Mata Yeseul menyelisik tempat, bahkan menggeledah kulkas kecil hadiah darinya. "Ga bocorkan? Tetangga ada yang rese ga?" tanya Yeseul beruntun.
"Engga kok kak, ga ada yang bocor dan ga ada yang iseng juga".
Yeseul mengangguk, "inget ya, selalu kunci pintu. Mau itu pagi, siang, sore, malem, pokoknya wajib kunci pintu ya? Kalo ga di kunci, seenggaknya pintunya di kunci slot, jangan bukain pintu keorang yang ga di kenal juga. Pahamkan?" nasehatnya.
Lucy tersenyum, "iya Kak, pasti kok. Makasih udah perduli sama aku".
"Bukan masalah, selagi kamu ga aneh-aneh. Kakak masih di pihakmu Lucy, kamu tau jelaskan?" Lucy mengangguk mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHE IS BUNNY
Mystery / Thriller⚠ 𝘼𝙏𝙏𝙀𝙉𝙏𝙄𝙊𝙉!!! Cerita ini melibatkan hubungan asmara antar, BxB, BxG, GxG, BI. Saya berharap ga akan ada orang yang salah lapak. ⚠ mengandung unsur dewasa, kekerasan, darah, psychopaht, trauma, balas dendam, mistis, bahasa apa adanya tanpa...