🗡Berita

108 8 2
                                    

Heyooo!

Back again 🔮

Jan lupa voment 🔮✨

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Breaking news.

Berita malam ini, di temukannya mayat laki-laki berinisial D dengan keadaan kedua tangan terpisah dan isi perut yang berhamburan. Kejadian berada di dalam unit apartemen yang ditinggali korban, motif pembunuhan masih belum di ketahui dan masih dalam pantauan polisi.

Menurut saksi mata Soohyuk (penjaga pos), saat pagi-pagi buta terdapat seorang wanita keluar melewati gedung berpakaian aneh dengan menggunakan topeng. Namun pernyataan saksi mata, masih menjadi misteri karna di dalam cctv tidak terekam bukti yang di masud. Polisi-


Tangan Yeseul mematikan tivi yang semua isi berita menayangkan hal yang sama, itu membuatnya muak. Mendengar berita yang sama hampir seharian ini, apa mereka kehabisan bahan berita???!

Kreukkk~


"Akhhh.. Laper.. Tapi mager.." keluhnya sambil menepuk nepuk perut ratanya, matanya memandang malas langit-langit ruang tengah miliknya yang gelap tanpa penerangan. Hanya ada pantulan cahaya dari luar jendela yang bertirai dua lapis itu.

Dirinya kini sudah berteman baik dengan kegelapan.

Tanpa merasa takut akan berbagai macam imajinasi liarnya, tentang hantu yang sedang menatapnya dari sudut ruangan atau mereka diam-diam mengintip dari celah pintu.



TingNong.

Bell rumahnya terdengar jelas memenuhi seisi rumahnya yang sebelumnya hening itu, Yeseul langsung meringkuk kepojok ruangan, matanya langsung mengarah kearah pintu dengan panik dan keringat dingin mulai menyerangnya. Nafasnya terengah seperti sehabis berlari memutar lapangan bola, matanya kini bergerak resah.

Tanpa sadar Yeseul menangis sambil menutup telinganya erat. Bell masih terdengar jelas, menandakan seseorang masih berharap ia membukakan pintunya.

Tangannya ikut bergemetar. Udara disekitarnya terasa memanas dan sesak. Peluh sudah membasahi wajah dan punggung bajunya.

Yeseul menggeleng cepat dan semakin erat memeluk tubuhnya di saat Bell rumahnya tak kian berhenti, mati-matian dirinya menahan teriakan histerisnya.

Sampai dimana dirinya merasa pening dan sesak nafasnya tak kunjung membaik, "Siapa?" lirihnya samar-samar melihat seseorang yang berjalan kearahnya, di dalam gelap yang menyelimuti ia semakin mendekat.

Yeseul pinsan dalam keadaan tergeletak di sudut ruangan yang gelap.









Yeseul merasakan sakitnya kepala dan di seluruh tubuhnya, "Akkh!" sambil memegangi kepalanya yang berdenyut nyeri, "encok Akhhk!" keluhnya lagi saat mencoba berdiri.

Matanya melirik adanya cahaya yang memaksa masuk kedalam rumah gelapnya dari balik tirai tersebut, sedikit membuka lapisan tirai pertama dan menyisakan lapisan tirai tipis putih seperti brukat. Membiarkan cahaya temarang matahari memberi sedikit sinar di kegelapan yang ia ciptakan.

Yeseul memasuki kamar mandi, menatap dirinya di pantulan cermin. Sangat,, sangat,, mengerikan.

Rambut acak-acakan, bibir dengan darah mengering dan wajah pucatnya. Yeseul berdecak melihat bertapa kacaunya orang di pantulan cermin itu, apa masih bisa di sebut orang?

Yeseul sendiri pun kurang yakin.


Tangan Yeseul bergerak cepat untuk merapikan diri dan membersihkan dirinya, mandi adalah pilihan terahirnya nanti setelah memberi makan perutnya yang terus-terus meronta minta di isi. Ia rasa asam lambungnya juga naik, rasanya mual disertai nyeri sekarang.

SHE IS BUNNYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang