The future and the past

7.5K 290 3
                                    

"Sudah selesai?"

Zara tersadar dari lamunannya. Ia mendongak menatap Al mencoba melihat kembali ekspresi pria itu Ini kenapa jadinya Zara yang terlihat frustasi sedangkan Al biasa saja?

Al menangkup wajah Zara yang terlihat bingung dan mengecupnya cepat

"Itu alasanmu ragu sama aku?"

Zara mengerjap terlihat bingung dengan situasi ini, bukankah Al seharusnya berteriak mengusirnya? atau paling tidak ia didorong menjauh? ini kenapa Al malah mencium dan tunggu satu tangannya bahkan sedang membelai punggung nya lembut, sial Aldric effect! dia bahkan menikmati keintiman mereka sekarang!

Zara mengerjap terlihat bingung dengan situasi ini, bukankah Al seharusnya berteriak mengusirnya? atau paling tidak ia didorong menjauh? ini kenapa Al malah mencium dan tunggu satu tangannya bahkan sedang membelai punggung nya lembut, sial Aldric ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zara memberi jarak dengan menahan dada Al "Apa lagi?!"

Zara menggeleng kepala "Kamu harusnya usir aku"

"Kenapa?"

Zara menatap tidak percaya dengan pertanyaan Al, kenapa dia bilang?

"As I told you Al I am crazy! Kamu denger gak sih penjelasan aku tadi?"

Al hanya bergumam mengiyakan kemudian kembali menarik zara mendekat dan mengecup lehernya dan membuat Zara panas dingin

"Stop! Al ini salah!" Zara mendorong Al menciptakan jarak ia harus berpikir jernih

Al mendesah "Aku sudah tau semuanya dan berkas itu bukan untuk mengancam tapi memperjelas whoever you are I still want you . . I want you Zara to be by my side for the rest of my life . . I want you to be my wife"

Bukannya bersemu merah, Zara marah melotot tidak percaya pada ucapan Al!

"Kamu sehat Al? kenapa kaya kamu yang gila yah?"

Al mengangkat bahu acuh "Artinya kita serasi"

Zara mendesah lelah ia memegang kepalanya yang terasa berat, melepaskan pelukan Al dan duduk disofa sambil menutup wajahnya. Entah bagaimana nasibnya nanti.

Cukup lama suasana hening menyelimuti, hingga Zara membuka matanya saat merasa usapan lembut pada lututnya ia melihat Al bersimpuh di lantai

"Aku gak akan nyakitin kamu, gak akan ninggalin kamu kalau itu yang kamu takutkan"

Zara menatap mata Al mencoba mencari kebohongan namun tidak ada.

"Percaya sama aku?"

Bisakah? bisakah ia percaya? bisakah ia sedikit serakah pada Tuhan untuk meminta kebahagian? sedikit saja?

"Kamu akan malu Al, tidak ada yang mau menerima ku. Masa lalu ku terlalu menyedihkan"

Al menghapus air mata Zara "Jika seluruh dunia menolakmu aku orang pertama yang akan menerimamu As long you are with me everything will be okay, promise me"

Dan satu anggukan dari Zara membuat senyum Al terbit.

Ia menangkup wajah Zara dan menciumnya lembut, merasa kan setiap inci bibir Zara tanpa pernah merasa puas.

Sweet PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang