Forgive yourself

8.1K 358 4
                                    

Im back again!

Maaf update lama dan dikit, ini tulisan pertama ku jadi masih banyak belajar khusus nya cari ide2 menarik supaya cerita nya makin seru. Curcol dikit yah, dari tahun lalu mau banget buat cerita romantisme tentang hotelier maklum aku kerja nya sama seperti Zara tapi baru kesampaian sekarang mungkin karna ada nya liburan panjang akibat corona HAHAHA.

But anyway, Happy reading guys jangan lupa comment dan vote nya :))

--

Zara melihat seorang anak kecil sedang bermain ayunan ditemani oleh ibunya. Ia tersenyum kemudian berjalan mendekati mereka, namun senyumnya hilang berganti dengan raut wajah bingung.

Itu adalah sosok dirinya sewaktu kecil bersama Ibunya, Zara kembali berjalan lebih dekat untuk mendengarkan percakapan mereka

"Zara sayang sama ibu?"

Zara kecil mengangguk antusias "Tentu saja bu, Zara sayang Ibu seluas ini" jawabnya sambil merentangkan tangan kecilnya. Ibunya terkekeh dan mengelus lembut kepala Zara

Zara yang melihat pemandangan itu merasa bingung, mimpikah? Ia berusaha mendekat namun kakinya terasa berat untuk melangkah, ia ingin menyentuh ibunya namun seperti terhalang oleh dinding kaca.

"Umur tidak ada yang tau nak" perkataan ibunya menghentikan usaha Zara untuk bergerak mendekat

"Zara harus jadi perempuan kuat yang bisa membawa dirinya sendiri pada situasi apapun. Mampu berpijak tanpa harus bergantung pada orang lain, berdiri kuat meraih kebahagiaan dan impianmu sendiri, karena kalau bukan kita yang berusaha. Siapa lagi? Semua boleh hilang tapi jangan sampai kehilangan diri sendiri.

Zara membuka matanya merasakan pipinya yang basah, ia menangis. pertama kalinya ia bermimpi bertemu Ibunya setelah kecelakaan beberapa tahun lalu.

Ia memijat pelipisnya, kepalanya sakit dan tubuhnya terasa kaku, tiba-tiba ia tersadar dengan kejadian semalam.

Zara melihat pergelangan tangannya yang membiru kemudian beralih ke cermin dan melihat lehernya yang berwarna merah bekas tercekik, gaun yang ia gunakan semalam sudah berganti dengan baju kaos kebesaran tanpa menggunakan bawahan.

Entah ini waktu yang tepat untuk bersyukur ia masih hidup atau ia harus memikirkan cara untuk segera kabur dari ruangan ini.

Zara menuju pintu kamar dan membuka kenop pintu perlahan takut menimbulkan suara yang bisa membangun kan seseorang, ia kemudian berjalan mengendap-endap mencari pintu keluar dari ruang besar ini.

Penthouse yang melebihi kata mewah, 3 lantai dan dikelilingi oleh dinding kaca menampilkan pemandangan kota yang sangat indah. Semalam ia tidak sempat untuk melihat ruangan mewah ini karena kepalanya yang berada dibawah saat berada dalam gendongan tuan psikopat. Shit! tuan psikopat! Pemilihan waktu yang buruk untuk mengagumi ruangan ini

Zara kembali melangkan dan mengedarkan padangannya mencari dimana letak pintu keluar.

"Pintu keluarnya bukan disana" sontak saja Zara menjengit kaget sial!

Ia memutar tubuhnya memandang pria psikopat yang menahannya semalam, rambut acak-acakan mata tajam dan pria itu shirtless menampilkan otot perut yang cukup sexy, Zara menggeleng menghilangkan pemikiran kotornya.

"Kenapa? Mau lari dengan pakaian seperti itu?"

Zara menunduk melihat penampilannya, baju kaos kebesaran yang hanya menutupi setengah pahanya and without bra. How brainless!

Zara yang gugup menautkan kaki nya dan menggigit bibirnya Think Zara or u'll die!

Zara memutar otak alasan bodoh apa yang akan dia berikan, jelas ia tidak akan bisa kabur dari sini.

Sweet PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang