Hola, Im back again!
Langsung aja yah, selamat membaca!
Setelah selesai makan siang dikantin rumah sakit, dokter Farah mengantarkan Zara hingga kepintu lobby untuk pulang
"Kalau dihubungin bunda harus diangkat, jangan jadi anak durhaka" kata dokter Farah sambil memeluk tubuh Zara.
Zara hanya tersenyum kikuk "Iya bun, Maaf"
"Pokoknya minggu depan kamu harus kerumah bunda, ngak ada penolakan"
Zara tertawa kalau Dokter Farah sudah memaksa maka alasan apapun tidak akan berlaku.
Tawa mereka berhenti saat melihat mobil Rang Rover Sport putih berhenti dipintu masuk rumah sakit seorang pria keluar dari pintu kemudi dan mendekati mereka "Sudah mau pulang?"
Zara mengerutkan dahi "Al?" panggil Zara tidak yakin dengan sosok didepannya
Dokter farah menatap Al bingung, Al menoleh dan tersenyum "Selamat siang dokter, perkenalkan saya Aldric saya mau jemput Zara"
"Oh iya nak aldric. kok Zara ngak bilang sih kalau ada yang nungguin?"
Pertanyaan sindiran itu membuat Zara menoleh cepat "Buk-"
Dokter Farah tertawa dengan tingkah Zara "Pantesan kamu ngak mau nengokin bunda lagi ternyata sudah ada pacarnya"
Belum sempat Zara menjelaskan ia sudah didorong paksa oleh dokter farah menuju mobil
"Ya sudah, kamu pulang aja kasian Nak Aldric sudah tungguin, sana balik"
"Kami pulang dulu dok" pamit Al dan membawa Zara menuju mobilnya
Saat diperjalanan hening tidak ada satupun yang berbicara, Zara hanya menoleh Kearah luar jendela. Ia masih bingung dengan sikap Al, bukannya tadi pagi ia sudah memperjelas tidak ingin melihatnya lagi?
"Kenapa ngak ikut Pak Ronny?" Al membuka suara
"Dari mana Bapak tau saya disini?" Zara balik bertanya
Al berdecak jengkel "Kalau ditanya jawab"
"Psikopat, Amnesia dan penguntit? Anda punya penyakit dengan paket lengkap" lanjut Zara dengan sarkas
Al mendengus sinis "Kau mengatakan aku psikopat, kau sendiri bagaimana? Bertemu dengan dokter Farah untuk mengecek kejiwaan mu?"
Zara menoleh dengan panik, selain dokter farah tidak ada yang tau kalau Zara memiliki penyakit mental. Semalam ketika Zara mengatakan bahwa Al psikopat Al mengatakan ia sama dengannya. Dari mana ia tahu?
Zara menetralkan ekspresinya tidak ingin terpancing kalau saja Al hanya sedang mengujinya "Dokter Farah sudah menganggapku sebagai anaknya dan aku hanya mengunjungi. Apakah ada yang salah?"
"Oh ya?" Al membalas tatapan Zara saat mobil berhenti dilampu merah" Kau masih tidak mau mengakuinya?"
"Apa yang harus ku akui?" jawab Zara tenang
Al menatap mata hazel itu dengan dalam, mata yang selama ini ia rindukan Apakah Zara sudah melupakannya?
"Oke" jawab Al singkat lalu kembali fokus berkendara
Zara merasa aneh pada tatapan Al, tidak biasa nya ia mengalah dengan cepat saat berdebat dengannya, Biasanya ia akan memaksa, mengancam, bahkan melakukan hal gila untuk mendapatkan apa yang ia mau, Namun kali ini berbeda. Mata abu-abu tajam itu seakan memancarkan kesedihan dan perasaan . . rindu?
Siapa sebenarnya Aldric?
3 minggu setelah pertemuannya dengan Al, mereka tidak lagi bertemu Zara menjalani hari-harinya seperti biasa. 2 Minggu lalu ia juga sudah mengunjungi dokter Farah dirumahnya hanya makan malam, Zara menolak untuk menginap dan dokter Farah mengerti ia bahkan sempat menggoda hubungan Zara dan Al, tapi Zara menepisnya dan mejelaskan mereka hanya berteman bahkan sebenarnya mereka hanyalah orang asing. Benar bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Psycho
Storie d'amoreKecelakaan yang merenggut seluruh keluarganya membuat Zara menjadi gila. Katanya, seharusnya Zara bersyukur Tuhan masih memberikannya kesempatan. Benarkah? bukannya Tuhan sedang memberikan hukuman untuk ia tinggal lebih lama di dunia ini? Berpura-p...