"Aku tidak ingin mati muda tuan, jadi perhatikan pandanganmu" Sejak didalam mobil Al tidak berhenti menoleh kearah Zara dan itu membuatnya khawatir akan keselamatannya.
Al terkekeh "Kamu terlalu mengagumkan untuk tidak dipandang" Zara hanya diam tidak menanggapi, ini bukan pertama kalinya ia mendengar kata-kata bualan dari mulut Al dan setelah itu dia akan kembali mengancamnya.
"Aku tidak ingin kejadian itu terulang, jadi tolong fokuslah pada jalan" Zara melihat kearah luar jendela menghindari tatapan Al.
Al mengerti rasa trauma dari Zara ia kembali memperhatikan jalan, tidak ingin membuat kesayangannya dengan wajah datar ini mengamuk. Zara adalah wanita yang berbeda ia tangguh, tegas, tenang dan juga anggun yang membuat Al tidak berhenti untuk mengaguminya sejak pertama kali bertemu.
Setelah sampai di Pesta Amal, petugas concierge membukakan pintu untuk Zara, Al menyerahkan kunci mobil kepada petugas dan menggandeng Zara masuk .
"Apakah aku boleh tau acara amal ini untuk apa tuan?" tanya Zara
Al tersenyum sangat manis, ia akhirnya bisa mendengar sebuah kalimat tanpa nada sarkasme dari mulut kesayangannya, pertama kali bertemu dengan Zara mereka memang sudah berseteru jadi Al merasa senang setidaknya ada kemajuan dari hubungan mereka.
Kemajuan? Al kembali tersenyum.
Melihat lawan bicaranya tidak menjawab pertanyaannya dan malam tersenyum sendiri Zara berhenti berjalan dan memutar tubuhnya menghadap Al, Al yang terkejut juga ikut berhenti dan menolehke arah Zara. Zara masih menunggu jawaban Al
"Penggalangan dana untuk pembangunan sekolah bagi anak yang kurang mampu, acara ini diadakan oleh Lencester Corp."
Zara terdiam memandang Al merasa kagum akan tujuan acara amal ini, meskipun sombong dia masih memikirkan orang lain
Al memeluk Zara mendekat dengannya, Zara tersentak menahan tangannya agar tubuhnya tidak terlalu menempel dengan Al "Bisakah kau tidak memanggilku dengan sebutan tuan karena aku belum merasa tua?"
Zara terkekeh merasa lucu dengan alasan Al "Tidak mersa tua? Namun aku melihat beberapa helai rambutmu sudah berwarna putih" Zara menyentuh rambut Al menggodanya. Namun tangannya seketika digenggam oleh Al
"Jangan menggodaku atau aku tidak akan tahan untuk tidak menciummu disini" Ini pertama kalinya ia melihat Zara tertawa dan suara tawanya terdengar sangat merdu
Zara berusaha melepaskan tangannya namun Al masih menahannya dia mendekatkan wajahnya kepada Zara spontan Zara menutup matanya takut ciuman kasar Al terulang kembali
1.. 2... 3 tidak ada pergerakan sama sekali Zara membuka matanya dan melihat Al tertawa hingga badannya begetar "Apakah kau sangat mengharapkan ciuman ku?" katanya disela-selang tawanya. Zara menghempaskan genggaman Al dengan kasar dan berjalan menuju ruangan acara meninggalkan Al yang masih tertawa.
Brengsek, selalu tertipu pada iblis itu!
Namun baru beberapa Langkah sebuah tangan kekar sudah melingkar di pinggulnya menariknya lebih dekat "Kau tau, kamu terlihat lebih seksi kalau marah" Zara memberikan lirikan membunuh namun Al hanya cuek dan tersenyum bangga
Sesampainya diruangan acara semua mata tertuju pada mereka tak terkecuali para wartawan. Acara ini mengundang beberapa artis tersohor dan para pebisnis sukses sehingga para wartawan tidak ingin ketinggalan meliput acara ini. Setiap berita yang menyangkut Al memang kebanyakan membahas mengenai bisnis tak heran ketika Al bersama seorang wanita apalagi tangan Al masih melingkar posesif di pinggul Zara para media berbondong-bondong untuk mengabadikan gambar tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Psycho
DragosteKecelakaan yang merenggut seluruh keluarganya membuat Zara menjadi gila. Katanya, seharusnya Zara bersyukur Tuhan masih memberikannya kesempatan. Benarkah? bukannya Tuhan sedang memberikan hukuman untuk ia tinggal lebih lama di dunia ini? Berpura-p...