She'll make you curse, but she a blessing

13.4K 561 0
                                    


Al meninggalkan Zara diruang tamu sendirian dia mengarah ke kamarnya, entah apa yang sedang ia lakukan mungkin akan menelepon Pak Dennish dan mengadu padanya.

Ini sungguh menyebalkan, aku sudah meng-handle berbagai jenis tamu complaint tapi kali ini benar-benar menguji kesabaran

Bekerja dibidang jasa memang seperti itu, menuntut semua karyawannya untuk tetap ramah kepada semua tamu dan meminta maaf meskipun bukan mereka yang salah, kadang kami harus menahan sakit hati dan harga diri karena mendapatkan kata-kata kasar dan perlakuan tidak sopan. Seakan mereka bisa melakukan apapun yang mereka mau kepada pegawai hotel karena sudah menggunakan jasanya.

Zara menghela nafas kasar . .

"Sudah ketakutan?" Zara sedikit terkejut, ia menoleh ke arah sumber suara, Al berdiri di samping pintu menyandarkan tubuhnya dan melipat tangannya, entah sudah berapa lama dia melihat Zara melamun.

Al sudah mengganti kemeja nya dengan Baju Polo shirt hitam yang membuat otot-otot tangannya terpampang jelas. Kata tampan tidak cukup untuk menggambarkan seorang Aldric, Struktur tulang yang indah,rahang kokoh hidung yang mancung dan bibir yang menggoda iman tampak begitu sempurna bak seorang dewa, Mata abu-abu tajam yang mampu menghipnotis lawannya tenggelam dalam tatapannya. C'mon zara, wake up! Mencoba mengusir pikiran kotor dikepalaku.

"Saya sangat menyesal Pak Aldric atas kejadian ini, saya mengerti anda sangat kecewa dengan kami" Zara kembali mencoba bersikap profesional, dia berbicara dengan suara lembut.

Sayangnya yang diajak bicara masih berdiri diam dan menatap dengan wajah serius, seperti sedang menghitung berapa total hutang negara.

Zara sekali lagi mencoba peruntungannya "Kami akan mengganti kemeja dan memberikan wine terbaru dan terbaik untuk anda" Al masih tidak merespon hanya diam dan menatap lebih tajam. Bicaralah brengsek apa maumu!

Zara menghela nafas "Kalau tidak ada yang ingin bapak bicarakan, saya permisi dulu selamat malam" Zara berbalik menuju pintu keluar, namun tangannya dicekal oleh Al hingga membuat Zara sedikit terhuyung menabrak dada bidang Al.

"Kamu takut? Bukannya tadi kamu sangat berani melawanku?" Al terlihat senang dengan ekspresi terkejut Zara

Namun Zara segera mengembalikan kesadarannya "Saya tidak pernah melawan,hanya melindungi staff  saya dari sikap kurang ajar anda!" Cukup sudah kesabaranku!

Al menaikkan satu alis nya terkejut dengan keberanian Zara. "Kurang ajar? Kamu tidak tau saya?"

Zara tersenyum sinis, semua tamu brengsek selalu bertanya seperti itu kalau permintaannya tidak terpenuhi, kamu tidak tau saya? Saya ini dekat dengan General Manager mu, saya ini kenal dengan Pemilik mu, saya ini keluarga dekatnya Pak Jokowi, endas mu! Terus kenapa kalau kamu kenal mereka? Saya harus minta selfie begitu?

Al terlihat tidak suka dengan cara Zara tersenyum "Tuan Aldric anda adalah tamu VVIP kami disini, kami sangat senang anda memilih hotel kami sebagai akomodasi anda" ucap Zara mencoba sesopan mungkin.

"Meski begitu, tidak seharusnya ada berlaku kurang sopan pada orang lain terlebih kami sudah berusaha keras memenuhi permintaan anda tengah malam seperti ini" Zara menekankan kata berusahan keras, agar yang diajak bicara mengerti.

Al merasa tertarik dengan keberanian Zara, wanita ini sama sekali tidak merasa takut dengannya.

"Aku bisa melakukan apapun yang kumau" kata Al dengan angkuhnya

"Saya tau, anda memiliki segalanya. Jadi akan sulit bagi anda untuk mengerti" Zara menatap lekat mata Al.

Al tersihir dengan tatapan mata Zara, mata hazel yang membuatnya terlihat cantik.

"Istirahatlah Tuan Aldric, Jika anda masih ingin mempermasalahkan kejadian ini, tentunya kami juga akan menindaklanjutinya" Lanjut Zara dengan berani

"Kamu mengancamku?" tanya Al dengan menyunggingkan senyuman mematikan dibibirnya

"Apakah aku terlihat seperti sedang mengancam?" Zara menjawab dengan polos

Al menatap Zara dengan intens, Wanita didepannya memiliki tubuh yang kecil tapi dia sangat berani.

Al melepaskan cengkraman tangannya "Aku tidak akan mepermasalahkan kejadian ini"

Zara bersorak menang didalam hati, meski wajah menampilkan ekspresi tenang "terima kasih Tuan Aldric, kami akan memperbaiki pelayanan kami kedepannya"

"Kamu boleh keluar sekarang" tanpa menunggu dimeminta 2 kali Zara segera keluar dari kamar Al.

Setelah berada didalam lift Zara memegang jantungnya yang berdebar-debar dan kaki nya terasa lemas. 

Yah Tuhan, aku masih hidup! seharusnya aku membaca doa seperti jo sebelum masuk kerumah iblis!

Tanpa zara sadari, seorang laki-laki dingin menyunggingnya senyumnya "Gadis yang menarik"


suka ceritanya? Bantu vote yah :) 

suka ceritanya? Bantu vote yah :) 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Sweet PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang