02. Persuade

1K 136 132
                                    

Jangan lupa VOTE kalau kamu suka dengan ceritanya & KOMENTAR apa saja sebagai bentuk menghargai sebuah karya😊❤

.
.
.
.

Sejak jam 6 sampai sekarang, jam 8 malam, ada seorang pemuda yang sedang menekuk wajahnya seperti dompet yang tak berisi. Padahal, dompet miliknya selalu terisi gemuk tak pernah kurus.

"Makan, Wa," kata seorang lelaki bernama Gibran. Ia sedang mengunyah makanan dengan santai di depan TV berlayar 49 inci.

"Hm," jawab orang yang dipanggil 'Wa' itu dengan singkat, lalu berjalan melewati Gibran begitu saja.

"Kenapa itu adekmu? PMS?" Seorang wanita berusia hampir 50 tahun bertanya kepada anaknya. Si Ibu kebetulan melintas setelah Dewa lewat.

"Gak tau, Ma. Palingan berantem sama Indah." Gibran menjawab setelah mengisap kuah supnya dengan hidmat.

Sementara pemuda yang sedang menjadi bahan pembicaraan mama dan abangnya, sedang melanjutkan penekukan wajah di teras rumah.

Tuut... nomor yang anda tuju sedang-

Lelaki itu berdecak kesal, sambil menatap layar ponselnya dengan dahi berkerut tiada tara. Ia tak mendapat jawaban dari orang yang diteleponnya sejak tadi, maka ia mengambil alternatif lain, chat.

_______________________________

Dewa Ghandi. M
Angkat dooong... Indah mah gitu bgt iiiiih ☹☹☹☹☹☹☹

Bekicot Cantik💚💚
Berisik!

Dewa Ghandi. M
Tega bgtttt ya ampunnn udh minta maaf juga☹☹☹☹☹

Bekicot Cantik💚💚
Dibilang jgn berisik... aku block ya kmu klo ngechat terus!

Dewa Ghandi. M
Masa gitu... udh ga syg emang sm aku?? Ntar aku sedih nih... makanya angkat telpon biar aku ga ngechat terus ish-__-

Bekicot Cantik💚💚
Mlsbgt.

Dewa Ghandi. M
Ndah...😭😭😭

_______________________________

15 menit kemudian

Tak ada balasan.

"Ih demi apa sih gak dibales-bales... mana ngomongnya udah aku kamu..." Dewa kembali bermonolog dengan jengkel.

Sebenarnya, kesal dengan diri sendiri juga, sebab sudah melakukan kesalahan hingga sang kekasih merajuk tak ingin berdamai.

Setelah itu, ia pun berdiri dari tempat duduknya. Berjalan masuk ke rumah, menuju kamarnya. Mengambil jaket hitam, mengenakannya, kemudian menyambar kunci mobil dari atas meja belajar. Semuanya dilakukan dengan gesit dan tergesa. Selanjutnya, kembali berjalan ke luar kamar. Hendak beranjak menghampiri mobil yang terparkir di parkiran rumah mewahnya.

Namun, di ruang tamu, Dewa berpapasan dengan mamanya.

"Mau kemana, Dek?" tanya si Mama.

"Ke rumah Indah."

"Ngapain?"

"Mau ngejelasin sesuatu, Ma."

"Gaya banget." Mamanya meledek.

DEWA-NYA INDAH ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang