joy taeyong jaehyun

1.7K 75 5
                                    

genre - fantasy

.
.
.

Baru pertama kali, joy merasa dirinya sangat ceroboh. Langit saat itu gelap, di sekitar jalan tak jauh dari joy, ia tak sengaja menginjak batu dan membuat pergelangan kakinya sakit. Iya, keseleo, sampai enggak bisa jalan.

"Mumpung belum jauh , jaehyun belikan obat, ya! Jae akan cepat, kok! Tidak apa kan kalau sendirian?"

Joy mengangguk. "I-Iya, maaf merepotkanmu.."

"Tidak apa, aku pergi dulu!"

Joy terduduk sendiri dan menyender ke batu yang ada di belakangnya. Kakinya terasa sakit sekali—menggerakannya pun terasa menyiksa. Ia memejamkan matanya, dan berusaha memikirkan sesuatu agar rasa sakitnya tak begitu terasa.

'Kalau kau menghadapi masalah—panggil namaku'

iseng aja kali ya? batin joy.

"..tae.. taeyong..?"

Tak lama kemudian—benar-benar sepersekian detik setelahnya, sesosok pria muda yang sebenarnya sudah berusia ribuan tahun itu muncul di hadapan joy. Gadis itu pun terkejut, dan berpikir, 'Ini sungguh terjadi?!'

"Ada apa?"

"K..kau datang..?" Tanya joy heran.

"Tentu. Kau memanggil namaku. Tapi aku tak melihat ada situasi darurat disini. Apa kau diculik? Atau jadi sandera?"

Ooh. "T-tidak.. aku hanya.." joy menunjuk pergelangan kakinya yang terkulai lemas, "Keseleo, hehe. Aku tidak menyangka memanggil namamu begitu kau langsung bisa datang,"

Taeyong terdiam untuk beberapa saat. "Ayo pindah tempat,"

Pemuda itu membawa joy—secepat kilat, hingga dalam hitungan detik ia merasa sudah berada di tempat yang berbeda—tepatnya, yang sekarang sudah ada di Bubu Pharmacy. Tangan taeyong yang mengenggam bahu joy, dan yang lainnya menopang kakinya—apa ini rasanya digendong adeptus? Aneh!

"Ooehh! kaget! Eh..? Taeyong?! KENAPA BISA DISINI?"

Itu dia suara berisik jaehyun yang sibuk panik beli obat untuk joy. Gadis itu tersenyum canggung, melihat jaehyun yang terkejut memandang joy berada dalam dekapannya taeyong. Ya, ini sebuah pemandangan yang jarang. Sangat jarang sampai jaehyun tak bisa berkata-kata.

"Lagipula malam-malam begini kalian mau kemana?" Tanya taeyong.

"Daerah gangnam, dapat komisi disana..." Kata joy.

Taeyong menghela nafasnya, "Apa tak bisa menunggu matahari terbit?"

"Ehehe.." joy terkekeh.

Kebiasaan, memang. Mengerjakan komisi tanpa melihat waktu istirahat. Kalau ia merasa bisa melakukannya—kenapa tidak. Tapi kali ini, mungkin memang sudah limitnya.

"Istirahatlah di incheon park. Aku menyarankan teman kecilmu untuk pergi duluan. Bisa, kan?"

"A-aku? Kalau ada hilichurl gimana?!" Teriak jaehyun.

joy in the houseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang