joy jaehyun 2

468 44 6
                                    

Malam itu tampak dua sosok insan berbeda gender saling fokus pada kegiatannya masing-masing. Tidak ada obrolan. Keduanya hanyalah beberapa dari banyaknya makhluk lain di sekitar.

Aliran pawana bergerak seolah menampar-nampah wajahnya dengan keras. Ia menutup kaca helmnya lalu merapatkan sweater rajutnya. "Apa kau tidak merasa dingin?" bisiknya tersalurkan udara yang saling berseteru dengan laju arah yang ia tuju.

"Hah?!" Sang lawan bicara meninggikan suaranya lantaran ramainya lalu lintas jalan raya.

"Tidak apa-apa. Fokus saja ke depan!" Helaian hitam itu bersiur dengan raut muka yang berubah. Ia mendesah. Digosokkannya kedua telapak tangan guna menghangatkan diri. Ia suka dingin, namun tetap saja ia merasa kedinginan tanpa bisa ditoleransi. Biarlah, ia juga tidak akan sakit hanya karena udara malam.

taeyong memelankan laju motornya saat terlihat rumah berukuran sedang dengan pagar coklat yang tinggi menjulang di depannya.

sooyoung turun begitu taeyong telah mematikan mesin motornya. "Terimakasih taeyong , sudah mengantarku."

"Sebenarnya apa yang kau lakukan di sana?" taeyong menanyakan kembali apa yang sedari tadi mengusik pikirannya.

sooyoung masih terdiam, respons yang sama saat hal ini dipertanyakan pertama kali.

taeyong mendesah kecewa. "Baiklah kalau tidak mau cerita. Aku hanya ingin kau tidak mengulangi hal ini lagi. Dan juga kalau ada masalah kau bisa menghubungiku kapan saja, ok?"

sooyoung hanya mengangguk.

Dirasa tak ada lagi yang ingin dibicarakan, taeyong memutuskan untuk pulang. Biarlah sooyoung mempersiapkan diri dulu untuk menceritakannya, apabila ia memang ingin.

sooyoung menatap datar kepergian taeyong . Pikirannya sedang kosong, perasaannya tak tentu. Ia sendiri bahkan tak tahu apa yang dirasakannya.

Semua ini bermula dari ajakan jaehyun kemarin, pasca kepulangannya dari rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua ini bermula dari ajakan jaehyun kemarin, pasca kepulangannya dari rumah sakit. Mereka telah membuat janji untuk pergi ke taman hiburan yang pekan lalu baru saja dibuka di seoul. Mereka sepakat untuk bertemu di pom bensin seoul 1 yang merupakan titik tengan dari rumah mereka. Awalnya jaehyun menawarkan untuk menjemputnya, namun sooyoung menolak dengan dalih tidak nyaman apabila ada kenalannya yang melihat.

sooyoung melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 8 malam. Ia mendesah. Ia dan jaehyun membuat janji sejak jam 8 pagi tadi untuk bertemu, namun sayangnya ia tak dapat berbuat apa-apa selain menunggu lantaran dengan bodohnya sooyoung meninggalkan ponselnya di rumah. Ia bahkan tidak tahu jaehyun datang atau tidak.

"sooyoung ? Dari mana saja kau, Nak? Sejak tadi jaehyun menelepon menanyakan keberadaanmu." Suara minyoung langsung menyambut pendengarannya begitu membuka pintu.

sooyoung mengambil ponsel yang disodorkan ibunya tanpa berbicara apa-apa. minyoung melihatnya dengan kerutan dahi yang kentara. "Sudah makan? Mau ibu bawakan ke kamar?"

joy in the houseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang