joy wonwoo

601 62 8
                                    

#Satu

wonwoo yang sedari tadi ditatap tajam hanya mampu mengedarkan pandangannya ke arah lain. Tidak berani menatap binar marah pacar gulalinya.

"Jelaskan semua ini, jeon wonwoo!"

"Aku... terjatuh."

sooyoung menghentakkan kakinya gemas dan menunjuk wonwoo dengan marah. "Kau tidak hanya terjatuh. Kau kecelakaan! Kecelakaan! Kau dengar itu?! Kecelakaan!"

"Iya-iya, dengar." Jawab wonwoo tanpa sadar mendekatkan jarak telinga kiri ke bahunya sendiri. Mencoba meminimalisir omelan yang diterima dari arah kirinya.

Dengan kasar, sooyoung menarik lengan kiri wonwoo yang banyak luka lecet dan segera menanganinya. Membersihkannya, mengobatinya, dan memakaikannya perban.

"Aku baru saja pulang, kelelahan karena tugas organisasi, dan mendengar kabar bahwa lagi-lagi kau ikut balap liar hingga kecelakaan!" pekik sooyoung sambil memukul-mukul punggung wonwoo setelah mengobatinya.

"Aw ahh! Itu hanya kecelakaan kecil, sooyoung. Aduh, sakit."

"Mau besar atau kecil itu kecelakaan! Bagaimana kalau nanti tiba-tiba kau ternyata berselingkuh dibelakangku? Atau tiba-tiba kau terperosok ke jurang, atau tertangkap polisi, atau menabrak rusa liar, atau mati tenggelam di-"

CUP

"Sudah selesai? Aku ngantuk."

sooyoung terdiam dengan wajah memerah setelah ucapannya dipotong oleh kecupan singkat wonwoo. Ia kemudian memandangi wonwoo yang sudah berbaring tanpa baju atasannya.

Melihat wonwoo yang membuka tangannya, sooyoung langsung berhambur memeluknya sambil menangis. "Hiks... kau menyebalkan. Aku membencimu."

"Hn, aku juga mencintaimu."

Nyala lampu kamar itu kemudian padam.

-----

#Dua

"Tidak pulang?" wonwoo memandangi sooyoung yang tak kunjung menaiki motornya. Hal itu membuat wonwoo kembali meletakkan helmnya diatas tangki motor dan menumpukan sikunya.

"Hehe..."

wonwoo memutar matanya bosan melihat pacarnya mulai tertawa sendiri lagi. Ia kemudian terdiam memandangi telapak tangan sooyoung yang terbuka ke arahnya. Mengerti, wonwoo kemudian mengangkat sedikit bokongnya dan mengambil dompet dari kantungnya.

"Ish! Aku tidak minta uang." Tukas sooyoung sebal.

"Lalu apa?" alis wonwoo menukik sebelah.

"Flashdisk kemarin yang kau colong. Kembalikan!"

wonwoo hanya menghela napasnya lalu mengobrak-abrik tasnya. Tapi sebelum itu, "kan bisa di rumah."

"Hari ini ada rapat. Aku butuh sekarang, jeon wonwoo bisa pulang duluan." Tukas sooyoung masih membuka tangannya.

"Tidak butuh uang?"

sooyoung menggeleng.

"Kalau lapar bagaimana?"

"Punya teman untuk apa."

"Ongkos pulang ada?"

"Berisik. Aku kembali dulu, hati-hati di jalan  ms jeon !"

sooyoung langsung kabur meninggalkan wonwoo yang termenung sendirian. Saat ada pikiran untuk kembali ikut balap liar lagi, ponselnya bergetar-getar singkat.

From : Baby green

JANGAN BERANI-BERANI BALAPAN LIAR LAGI. KALAU MEMAKSA, PISAH RANJANG!

wonwoo meneguk ludahnya kasar.

joy in the houseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang