𝙄𝙣𝙨𝙥𝙞𝙧𝙚𝙙 𝙗𝙮 𝙑𝙄𝙉𝘾𝙀𝙉𝙕𝙊 & 𝙈𝙧. 𝙎𝙪𝙣𝙨𝙝𝙞𝙣𝙚
Vincenzo Cassano, seorang mafia berdarah Korea yang mewarisi jaringan perdagangan manusia milik ayah angkatnya kembali ke Korea. Ia terpikat oleh pesona wanita misterius pemilik Hotel...
Seorang wanita berdarah Korea yang tak memiliki pilihan selain menikahi seorang yakuza demi melunasi hutang mendiang ayahnya.
Ibu kandungnya kabur dan menjual rumah yang Ia tempati tanpa sepengetahuannya.
Dalam satu hari, Ia diusir dari rumah dan dipaksa membayar hutang dengan menjual satu-satunya aset yang dimiliki yaitu tubuhnya.
Hideko menyeberangi laut untuk dilelang sebagai budak seks di salah satu bar terbesar di Tokyo.
Kalau saja seorang yakuza tampan tidak datang dan menawar dirinya dengan harga fantastis, mungkin saat itu tubuhnya sudah koyak dijadikan pemuas nafsu atau justru dipaksa menjadi pemeran video porno.
"Kau ingin kulepas atau menikah denganku?"
Mr. Nakamoto, Yakuza tampan yang terkenal dingin dan tak pernah tergoda wanita cantik manapun menawarinya untuk menikah dengannya.
Bukan hanya tampan, Ia adalah Yakuza terkaya di tanah Jepang.
Setiap tahunnya, Ia menghasilkan milyaran dollar dari penjudian, penjualan senjata dan obat-obatan terlarang, serta skema penipuan real-estate. Kelompoknya juga terlibat dalam manipulasi pasar saham.
Siapa yang akan menolak?
Lagipula hidupnya sudah tak ada harapan lagi.
Dua tahun setelah menikah, Hideko menjalani kehidupan yang normal. Meskipun tinggal di rumah terpisah karena Nakamoto harus mengurus pekerjaan setiap waktu.
Sebelum akhirnya kehidupannya yang tenang dikacaukan oleh saudara tiri Nakamoto, Yoshinori.
Yoshinori ingin menguasai kekayaan Nakamoto. Ia menyebarkan rumor bahwa Hideko diam-diam berselingkuh dengan pengawal pribadinya.
Tidak hanya itu, kedatangan istri Yoshi dan adik angkat Nakamoto juga menyiksa hari-hari Hideko.
Sana, istri Yoshinori tiap pagi memukuli Hideko tanpa sepengetahuan Nakamoto. Momo, adik Nakamoto bahkan lebih bengis. Satu kali Ia memerintah lelaki bayaran untuk memperkosa Hideko agar dapat menjadi bukti bahwa Hideko memang berselingkuh.
Beruntung Hideko dapat melarikan diri ke rumah penjual bunga di dekat rumahnya. Ia lari bertelanjang kaki dengan gaun sobek dan tubuh penuh memar, memohon untuk menginap semalam.
Keesokan harinya, Hideko dijemput paksa oleh Nakamoto. Rupanya Sana dan Momo menyebar fitnah bahwa Hideko berselingkuh dengan penjual bunga hingga wanita tersebut dipenggal oleh anak buah Nakamoto.
Hideko mengaku sebagai lesbian lalu dipasung dan diasingkan.
Suatu malam, seseorang mengetuk dan membuka pintu.
"Hideko, ini aku Yuta."
Hideko yang terlelap langsung bangun dan mencari sumber suara. Ruangan itu gelap, hanya ada pendar lilin di sudut ruangan.
"Maaf, aku membangunkanmu. Bagaimana kakimu?" Yuta menyalakan beberapa lilin lagi hingga ruangan tampak jauh lebih terang.
Hideko mengangguk, tanpa sadar air matanya menetes. Wanita itu memeluk tubuh Yuta.
"Tenang, setelah ini kau akan pergi ke tempat yang lebih aman. Disana, tidak ada lagi yang akan menyiksamu seperti ini."
Yuta membelai punggung Hideko yang telah menangis sesenggukan di pundaknya. Wanita itu menggeleng tanpa bersuara.
"Kau tak akan pernah bahagia di sisiku, Hideko. Maafkan aku."
Yuta melepas pasung dan memakaikan jaket tebal pada tubuh Hideko. Mereka berdua menyelinap keluar rumah lalu berangkat menuju pelabuhan.
"Ingat ini, jangan percaya siapapun. Orang suruhanku akan mengatakan sandi ini, larilah jika itu bukan mereka."
Hideko mengangguk, kemudian wanita ini berjalan tertatih menuju kapal illegal yang ditunjukkan Yuta.
Malam itu, pertama kalinya Yuta menangis. Melepaskan wanita yang Ia cintai dalam diam. Wanita yang tak pernah disentuhnya meski telah menjadi miliknya.
Kapal berlayar, Hideko kini menjadi satu dari puluhan wanita yang terdaftar sebagai imigran illegal menuju Korea Selatan.
Setelah sampai di Korea, Hideko segera mencari orang suruhan Yuta. Lelaki berjas hitam dan berkalung blue sapphire.
Sayang, sudah berjam-jam Ia menunggu namun lelaki seperti kata Yuta belum juga tampak.
"Oy, Hideko-san!" Seorang lelaki yang nampak tak asing muncul. Hideko refleks berlari menyusuri anak tangga menuju ruang bawah tanah.
"Chikushou!" Umpat lelaki tadi sambil mengejar Hideko.
Hideko melempar tas besar berisi tumpukan bajunya, menyisakan tas selempang kecil berisi identitas dan sejumlah uang yang diberikan Yuta.
"Shinjimae!" Teriak Hideko sebelum tiba-tiba berputar arah dan melempar bubuk beracun pada lelaki yang kini berteriak kesakitan.
Nafas Hideko tersengal, Ia berlari terlalu jauh. Baru saja beberapa menit Ia duduk di sebuah taman dekat pelabuhan, tiba-tiba terdengar siulan aneh dari sampingnya.
Lelaki berkalung blue sapphire.
Hideko sampai di Korea.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chikushou : Bajingan Shinjimae : Pergilah ke Neraka !
Cast revealed :
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
