Chapter 01 : Kembalinya Sang Heal Reductor Part 1

49 3 12
                                    

"Ini adalah akhir dari segalanya, rekan – rekanku. Setelah pesta yang akan kita lakukan beberapa menit lagi, aku berharap kita akan bertemu suatu hari nanti."

Perkataan itu dilontarkan oleh lelaki yang memiliki armor yang memancarkan cahaya bintang. Pedangnya yang ditancapkan ke tanah seolah gemetar dan tak sabar untuk mengikuti hasrat tuannya.

"Tentu saja, Leader!" ucap salah satu dari tiga belas player yang mengelilinginya. "Jika kesempatan itu datang ... Legendary Disabler akan mengguncang server Baratayudha sekali lagi."

Ucapan yang dilontarkan oleh player yang menggunakan kelas Wizard itu mendapatkan persetujuan dari semuanya.

Mereka saling lempar senyum satu sama lain. Hingga mentari di dalam dunia fantasi itu telah muncul dan lekas memantik api semangat yang berkobar abadi di dalam sorot mata avatar mereka.

Pesta yang dimaksud pun dimulai dalam hitungan aba – aba sang pemimpin. Lekas seluruh dunia diguncang oleh kehancuran. Ledakan dan lingkaran sihir kolosal menyelimuti langitnya. Dalam hitungan detik, kebisingan tak tertahankan menggema ke seantero server.

Server Baratayudha pun mengalami lag yang masif sehingga membuat seluruh player tidak dapat login dan sebagian besar terpaksa log out.

Selang beberapa jam setelahnya, 14 player dibanned permanen oleh Game Master dan dirahasiakan identitasnya.

***

Jam weker berhasil mengusik Natt Presmana dan membangunkannya dari mimpi masa lampau. Saat matanya terbuka, ia hanya mendapati kegelapan yang membuatnya semakin mengantuk. Ia ingin menyerah dan kembali menyelimuti diri dalam ranjang yang empuk. Namun, ringtone smartphone-nya yang juga mulai berdengung membuatnya tidak boleh tidur dan harus melihat isinya.

Ia bangkit lalu berjalan menuju meja tempat monitor PC-nya berada. Di sebelahnya terdapat smartphone yang tempered glass-nya sudah retak di semua sisinya. Meski begitu, tulisan yang tertera di dalam layar smartphone-nya masih bisa terbaca jelas.

Satu e-mail diterima!

Natt segera membukanya agar bisa melanjutkan tidurnya. Namun, hal itu tampak tidak bisa ia lakukan. Email itu berasal dari Rachel. Salah satu Game Master (GM) dari Crown of Six.

Datanglah ke Ude Kupie. Meja No. 15. Matahari tepat di atas kepala.

Meski pesan itu tidak berbicara, Natt merasakan ada sesuatu yang genting untuk dibahas.

Natt segera membukanya agar bisa tidur kembali. Sayangnya tidak mungkin, sebab email itu berasal dari Rachel. Salah seorang Game Master (GM) dari Crown of Six.

Natt merenggangkan tubuhnya sejenak. Ia membuka gorden dari apartemennya dan membiarkan cahaya mentari menghangatkan ruangannya. Kemudian Natt mengambil handuk dan bergegas ke kamar mandi.

Natt pun mendesah. Ia tidak mengerti kenapa GM dari gim yang pernah ia mainkan lima tahun yang lalu, malah menghubunginya sekarang. Ia hanya bisa geleng – geleng kepala.

Setelah selesai membersihkan diri dan memperoleh kesegarannya, Natt yang telah mengenakan baju ganti pun duduk di depan meja. Ia menghidupkan PC dan tak sampai dua detik, monitornya telah memperlihatkan isi dekstopnya.

Natt lekas mengambil mouse dan membuka browser dengan pointernya. Ia mencari berita terhangat yang bisa ia temukan. Ia terus menggulirkan scroll-nya hingga menuju bagian bawah laman. Tidak ada yang menarik selain kasus orang hilang yang semakin bertambah jumlahnya. Namun, itu bukan urusan lelaki yang sedang menempuh tingkat akhir jurusan ekonomi.

CROWN OF SIX : LEGENDARY DISABLERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang