Chapter 06 : Duel! Newbie vs Veteran!

23 3 0
                                    

 "K-kita berhasil!" Untuk kedua kalinya, Moddy bersimpuh dan menangis sebab rasa haru yang membanjiri benaknya. "Terima kasih, Moowah! Terima kasih, GranNea! Terima kasih, Sepuh Kapten Rexhea!"

"Ini juga berkat dirimu, Moddy," ucap sang penyihir yang sedang menyiramkan [Cleansing Potion] untuk menghilangkan efek Amputation pada lengan sang calon Time Worker.

"Hahaha! Kau ini terlalu lembut, Moddy! Tapi kau juga tidak sombong! Aku suka sekali gayamu, Moddy!" Teriakan ataupun pujian dari Moowah itu membuat meriah suasana—sayang Natt harus menutup telinganya karena sang Tanker lupa mematikan voice chat-nya saat quest telah selesai.

"Bagaimanapun, aku ucapkan selamat padamu, Moddy, sang Time Worker." Natt menjulurkan tangannya pada Moddy yang masih bersimpuh.

Moddy gemetaran seolah tak percaya. Jikalau pertemuannya dengan LD.Rexhea akan membuatnya mampu menyelesaikan quest-nya. Jika saja ia masih tersendat di quest tersebut, kemungkinan besar Moddy akan berhenti bermain untuk selamanya. Atau setidaknya, ia akan bermain World Paradise ataupun Last Sun. Tetapi, passionnya adalah game dengan konsep fantasi. Meski pekerjaannya sangat berat di dunia nyata, di dalam game inilah dia begitu terkagum luar biasa dengan segalanya. Sebuah first impression yang tidak akan hilang sampai kapan pun.

Moddy menyambut tangan Natt dan berdiri tegak. Ia sekarang bisa mendongakkan kepalanya dengan bangga. "Aku berhasil, Kapten Rexhea! Yes! Yes! Yes!"

Reaksi Moddy yang begitu gembira, lagi – lagi membuat seluruh anggota tim tersenyum.

"Sebaiknya kita kembali. Aku harap Astronov tidak menunggu kita di luar."

"Bukannya itu tidak masalah, Kapten? Kita berhasil menyelesaikan questnyAAH—?" Sebuah tinju super cepat menghantam kepala Moowah dari atas dan membuatnya terhantam ke tanah. Entah bagaimana cara sang penyihir bisa melakukannya.

"Bersihkan dulu debuff Amputation-nya! Kau tahu bahwa kerusakan ini disebabkan oleh monster bug, kan? Itu bisa saja berbahaya!" ucap GranNea dengan raut yang penuh kekesalan.

"M-maaf, GranNea. Aku kelupaan ... Ha ... ha ...."

Natt tersenyum melihat keakraban dua player tersebut. "Kalian menjadi tim yang bagus."

"Kita, bukan?" sela GranNea sembari menawarkan senyuman yang penuh kepuasan. "Kita menjadi tim yang bagus, Mas Rexhea."

Perkataan lembut GranNea memiliki kekuatan yang menggetarkan sanubari sang Assassin. Itu membuatnya benar – benar tersadar jikalau ia sudah bermain bersama mereka dalam satu tim yang bagus. Sangat bagus dan menyenangkan.

Ucapan GranNea itu sempat menaikkan sudut bibir sang Assassin. Namun ia lekas menahannya. Khawatir kalau ia terlalu menikmati permainan ini lagi. Natt sadar jikalau ia kembali tidak untuk kesenangan belaka, tetapi ada misi yang harus diselesaikan.

Sebelum Natt mengajak rekannya untuk kembali, matanya mengarah pada kristal hitam yang mengambang di sana.

"Apakah itu tidak berbahaya, Kapten?" ujar Moowah yang sudah mendapatkan kembali lengannya dengan sempurna. "Aku takut jika menyentuhnya akan terjadi sesuatu."

Natt berhenti sebelum menyentuh benda yang tidak bisa terdeteksi oleh sistem. Tetapi, ia sadar bahwa bisa jadi benda yang ada di hadapannya adalah salah satu petunjuk yang berguna.

Meski sedikit ragu, jemari Natt tetap menyentuhnya—seketika kristal itu bersinar terang dan menghilang.

[????? Crystal] didapatkan!

Kristal hitam itu telah menjelma menjadi item dan masuk ke dalam inventory Natt. Saat Natt memperhatikan deskripsinya, benda itu termasuk ke dalam Key Item ataupun Important Item. Natt sadar mungkin itu adalah mekanisme dari sistem untuk mencegah terjadi penjualan kristal tersebut.

CROWN OF SIX : LEGENDARY DISABLERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang