17.)🌼

326 34 12
                                    

Perlahan gadis yang berada tidak jauh dari tempat Alaska menghampiri Alaska yang masih berdiri mematung menatap gadis itu.

Alaska menaiki sedikit alisnya, menatap penuh tanda tanya terhadap gadis yang sekarang berada di hadapannya. "Hai, senang bertemu dengan kamu," ucap dengan suara lembut gadis itu.

Alaska masih diam tak bergeming dan Alaska menatap dengan wajah datar khas miliknya. "Ayo, duduk," ajak gadis itu, Alaska dengan mudahnya menurut dan duduk berseberangan dengan gadis ini.

"Sebelum aku mau bicara sama kamu, kamu mau pesan apa?" Tanya gadis itu, Alaska masih sama, masih dengan sikapnya yang dingin dengan wajah yang begitu datar.

"Oh, ya. Kamu suka Vanila late kan?" Tanya lagi gadis itu. Lelaki ini terdiam sejenak, benar ucapan gadis ini kalau dirinya menyukai Vanila late.

"Hm," jawab Alaska.

"Oke, Mas," panggil gadis itu kepada seorang waiters.

"Iya, ada yang bisa saya bantu?"

"Aku mau pesan Vanila late 1 sama orange juice 1, untuk camilannya aku mau paket couple," kata gadis ini dengan begitu semangat, Alaska dapat bisa melihat sebuah keceriaan yang terpancar di wajah gadis ini.

"Baik, di tunggu 10 menit. Vanila late nya ice or hot?"

"Ice."

"Oke di tunggu."

Pelayan itu pergi dan hanya meninggalkan mereka berdua di sini, Alaska masih tidak mau membuka suara dan lelaki itu memilih untuk bermain handphonenya dari pada berbicara atau semacamnya kepada gadis yang sekarang ada di hadapannya.

"Aku mau bicara, tolong matiin handphone kamu," pinta gadis itu.

Alaska menghembuskan nafas pasrah dan mematikan ponselnya. "Apa?" Kata Alaska dengan sangat dingin.

"Sebelumnya, makasih udah mau datang dan makasih juga kalau kamu udah mau ngertiin aku, 2 lagi apa aku boleh jujur?"

"Seterah."

"Ak--- aku Araya gistaraya teman dari Eliska adik kamu," kata Araya dengan keberaniannya.

Apa kalian masih ingat dengan Araya?

Buat yang lupa Araya siapa? Araya adalah salah satu sahabat dari Eliska.

Note: Buat yang udah baca Eliska pasti udah tahu siapa Araya, ya.

"Oh," ucap Alaska dengan santainya.

"Aku punya satu lagi permintaan."

"Apa?"

"Aku mau kita ketemu lagi, apa bisa?"

"Tergantung."

Alaska melirik ke handphonenya ternyata ada 10 panggilan masuk dari Evelyn. Sial, mengapa Alaska sampai lupa, malam ini Evelyn meminta dirinya untuk membelikan sesuatu.

Mau tidak mau Alaska harus menelepon gadis itu kembali.

Araya menyadari bahwa Alaska begitu sangat gelisah dan ke ciri sekali dari raut wajahnya bahwa Alaska begitu tidak menyukai dirinya.

Dirinya tahu bahwa Alaska sudah memiliki calon tunangan tapi Araya tidak begitu mudah menyerah, sebelum jalur kuning melengkung Araya akan mendapatkan hati Alaska. Araya menatap Alaska yang sedang menelepon seseorang yang ia sangat yakin pasti itu adalah Evelyn.

Evelyn ❤

Hallo?

[Vanno?!]

My Perfect Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang