Gemericik suara hujan mulai terdengar gadis cantik dengan mata yang sembabnya berjalan di tengah geremis yang datang dengan tiba- tiba di malam hari ini.
Dia, Evelyn. Malam ini dunia seakan tidak berpihak padanya, malam ini juga malam yang begitu hancur yang pertama kali Evelyn rasakan.
Alaska? Entah lah, lelaki itu tumben sekali tidak bisa di hubungi hari ini, padahal Evelyn berharap Alaska akan datang hari ini.
Namun nyatanya? Ini hanya harapan Evelyn saja.
Evelyn tidak mau terlalu larut dalam egonya dirinya yakin Alaska ada alasan seperti ini.
Dan malam ini Evelyn juga akan bertemu dengan seseorang misterius yang sudah mengirim pesan untuknya.
Evelyn masih berjalan di tengah hujan dan sangat kebetulan sekali, ketika Evelyn berjalan sendiri di malam ini tiba- tiba ada yang menghampiri dirinya.
Evelyn juga heran mengapa motor itu menghampirinya? Dan dengan refleks Evelyn berhenti ketika motor itu menghadang tepat di depannya.
Lelaki yang mengendarai motor itu membuka helm miliknya dan Evelyn nyaris membulatkan matanya ketika melihat siapa orang itu.
"Radit," ucap Evelyn.
"Lo ngapain? Lo gila, ini ujan!" Omel Radit.
"Seharusnya aku yang tanya, kamu ngikutin aku?"
"Ck, tadi kebetulan gua lewat sini. Lo mau kemana?"
"Ke cafe ×××, "kata Evelyn.
"Mau bareng sama gue?"
"Gak ngerepotin?"
"Gak, Ayo."
Mau tidak mau dan dengan terpaksa Evelyn mengikuti untuk bareng dengan Radit, dari pada dirinya nanti telat.
"Pegangan," ucap Radit, Evelyn memutar bola mata malas dan megang baju milik Radit.
***
"Tuan muda," panggil Nara.
"Hm," jawab Alaska secara singkat.
"Makasih ya buat semuanya," kata Nara dengan senyum manisnya.
Alaska melirik ke Nara, senyum itu mengingatkan Alaska kepada sosok Evelyn, Nara hampir sama dengan Evelyn.
Dengan cara Nara berbicara, hatinya yang lembut mungkin yang sedikit berbeda Evelyn berpikiran dewasa dan Nara masih sedikit seperti anak kecil.
"Tuan, kita besok jadi olimpiade?"
"Hm, besok lo berangkat sama gue."
"Hah?"
"Gak, Ayo pulang."
"Tap--- tapi Nara mau ke cafe kak Stef."
"Iya, gue anter."
Nara dan Alaska mulai merapikan buku- buku serta perlengkapan lainnya. Setelah itu Alaska berjalan dan membayar makanan kemudian Alaska dan Nara keluar dari tempat ini menuju tempat yang akan Nara tuju.
***
Sekitar 20 menit dalam perjalanan, akhirnya Evelyn telah sampai dimana tepat orang itu mengajak Evelyn bertemu.
Evelyn semakin panas dingin, Evelyn takut jika orang itu akan berbuat yang tidak- tidak terhadap dirinya ataupun orang yang ia sayang.
"Radit, makasih ya?"
"Iya, Eve, santai aja. Kalau butuh sesuatu hubungi gue," ucap Radit.
"Iya, Aku masuk dulu ya?"
"Tunggu, Alaska mana?" Tanya Radit, membuat hatinya sedikit bergetar, Evelyn juga tidak tahu dimana Alaska?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband
Ficção AdolescenteBiar sama- sama enak, yuk di follow dulu sebelum membaca:) Ganti judul dari My is A Maid ke My Perfect Husband:) Sekuel ke 2: Young Marriage *** "Apa Kamu cinta aku?" Empat kalimat yang membuat seorang Alaska tergiang- giang atas kalimat itu, dir...