Sosok seorang gadis tengah duduk di sebuah taman yang begitu sangat indah di malam ini, dia Kayla gadis yang dari dulu sangat mengidamkan sosok Ervan.
Mungkin saat ini Kayla sedang tidak waras karena mengharapkan Ervan yang tidak jelas- jelas mengharapkan dirinya.
Sebuah tangan menyodorkan minuman dingin kepada Kayla, lantas dengan refleks Kayla mendongak dan melihat siapa yang telah menyodorkan minuman kepada Kayla. "Buat lo," kata pria itu.
Kayla mengedipkan matanya, ia tidak menyangka siapa yang saat ini berada di hadapannya. "Are you okay?" Tanya pria itu kepada Kayla.
Jantung Kayla saat ini tidak karuan, dirinya bingung kenapa pria yang ada di bayang- bayangnya saat ini berada di hadapannya. "O--- okay, makasih." gugup Kayla, menggigit bibir bawahnya.
"Lo sendiri aja?" Tanya Ervan. Ya, pria yang berada di samping Kayla adalah Ervan, pria yang akhir- akhir ini sering sekali berada di bayangannya.
"Iya gue sendiri, lo sendiri ngapain?" Tanya Kayla, walau saat ini jantungnya tidak karuan.
"Gue gak sengaja aja lewat sini. Btw, lo teman Evelyn kan?"
"Iya," ucap singkat Kayla, Kayla merasa dirinya seperti ingin pingsan berada di dekat Ervan saat ini.
"Oh iya besok Evelyn tunangan?" Tanya Ervan dan mendadak Kayla memalingkan wajahnya yang tadi menatap arah lain dan sekarang menatap ke Ervan.
"Lo serius? Bukannya besok Alaska olimpiade?" Tanya balik Evelyn dengan wajah yang begitu serius.
"Lo gak percaya gue?"
"Ya bukannya gue gak percaya, tapi ini ngedadak banget."
"Lo mikir deh, walaupun ngedadak juga keluarga Alaska mah pasti udah nyiapin segala hal."
"Ck, gue lupa. Tapi gue gak habis pikir deh keluarga Alaska kenapa kuat banget sama yang namany perjodohan, gue denger juga kembaran Alaska dia juga di jodohin kan?"
"Ck, bener ya cewe kalau di ajak ngobrol itu suka kemana aja yang di bahas," ejek Ervan dan membuat Kayla sedikit malu dengan celotehnya yang terlalu mengurusi hidup orang.
"Udah lah lo mau pulang gak?" Tanya Ervan dan bangkit dari duduknya.
"Lo ngajak gue pulang bareng?"
"Gak ngajak setan," ucap Ervan sedikit kesal, Ervan sekilas melirik Kayla yang sepertinya gadis itu sedang kesal balik kepada Ervan.
"Ck, Iya gue ngajak lo pulang. Masa iya gue ngajak setan, bisa- bisa tuh setan gak mau balik."
Perkataan Ervan barusan membuat Kayla yang kesal menjadi sumringah. "Ayo," kata Kayla.
Manis juga nih cewe Batin Ervan dan mengikuti Kayla yang berada di depannya dan menyamakan jalannya menjadi di samping Kayla.
***
Bulir- bulir air mata keluar dari pipi seorang gadis yang tengah duduk di tempat yang sepi dan mungkin ini jauh dari jangkauan orang- orang. Biarlah seperti ini, Evelyn saat ini hanya butuh tempat yang bisa membuat dirinya tenang.
Evelyn menghela nafas dan menghapus jejak air mata yang berada di pelupuk matanya, setelah mengatakan kalimat terakhir itu Evelyn langsing pergi meninggalkan Alasks.
Entah lah gimana nasib Alaska saat ini? Baru kali ini Evelyn merasakan sakit yang begitu hebat, Evelyn pikir Alaska akan selalu ada untuk dirinya. Namun nyatanya, Ada dimana Alaska tidak ada untuk dirinya.
Di sisi lain, Alaska terus mencari keberadaan Evelyn, dirinya bingung setelah mengatakan itu Evelyn langsung pergi begitu saja tanpa mau mendengar ucapan Alaska.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband
Novela JuvenilBiar sama- sama enak, yuk di follow dulu sebelum membaca:) Ganti judul dari My is A Maid ke My Perfect Husband:) Sekuel ke 2: Young Marriage *** "Apa Kamu cinta aku?" Empat kalimat yang membuat seorang Alaska tergiang- giang atas kalimat itu, dir...