duka di penghujung waktu.

42 6 1
                                    


"Sebab tak baik mengasingkan sakit yang daripadanya kita belajar tentang bagaimana baiknya merawat luka".


-unknown

___________________________________________

Lewis capaldi- Before You Go🎶


🔻🔻🔻

Untuk sesuatu yang paling berharga memang sepatutnya dilepaskan, sebesar apapun kita ingin menahannya untuk tetap tinggal. Sebab dia memang mungkin tercipta bukan untuk dimiliki.

"Jadi, kamu ingin kita berakhir...? Sebuah pertanyaan yang memang sudah dia ketahui ujungnya. Dadanya mulai mengumpulkan sesak, sekuat tenaga menahan gejolak batin yang kian  membuatnya ingin menangis. Tetapi terlepas dari semua itu, Etain mencoba untuk melapangkan hati. Namun dia tidak menemukan sebuah kebohongan di sana, hanya raut kegundahan yang berusaha Callea tutupi, seberapa pun dia berusaha menipu dirinya tetapi sorot matanya menyampaikan segala ketidakmampuannya dalam mengolah setiap kerumitan yang sedang dihadapinya. Bukan..., Bukan hal seperti ini yang yang diinginkan oleh Etain pada perempuan yang dicintainya setengah mati itu.

"... Aku, aku hanya ingin menyiapkan diri untuk menghadapi UN yang sebentar lagi.. aku hanya ingin mengfo..."

"Tidak, bukan itu, katakan padaku, sebagaimana hatimu inginkan, maka dengan begitu aku akan pergi dengan jawaban yang pasti.. aku ingin sebuah kejujuran.." dengan ekspresi terlampau datar Etain menginterupsinya dgn cepat. Sementara Lea berusaha untuk membuat dirinya bukan menjadi seorang player yang begitu dengan mudahnya berbicara tentang cinta lalu setelahnya mengatakan perpisahan dengan begitu mudahnya.

Keheningan menguasai keduanya, namun Callea memahami bukan itu yang diharapkan oleh gadis didepannya ".. aku rasa kita sama sama tahu bahwa, komunikasi adalah yang paling utama dalam sebuah hubungan, aku tidak ingin berbicara seolah-olah hanya aku yang merasa terbebani dalam fase ini, tapi, memang demikian adanya yang aku yakini saat ini, bahwa kamu hanya mementingkan kesibukan kamu sendiri bahkan kamu tidak memperhatikan kondisimu sendiri juga. Aku mau mendengar dan didengarkan sebagaimana rapuh dan sedihmu, aku mau kamu terbuka Ta, aku juga butuh diperhatiin..."

Air matanya membentuk anak sungai dikedua pipinya. Membuat jantung Etain seperti diremas dengan kuatnya.

Sejauh itukah dia melangkah seorang diri selama ini?.

"Lea, maaf. Maaf jika aku terlalu berlebihan. Caraku mungkin memang sudah salah, karena aku berpikir, ketika aku telah melibatkan seseorang dalam ruang lingkup kehidupanku, maka aku harus mempersiapkan diri dalam segala aspek, aku hanya sedang jatuh cinta dan  hanya perasaan semu yang akan memudar dengan seiring berjalannya waktu mungkin itu yang kamu pikirkan mengenai hubungan kita, benarkan?". Etain tidak ingin memikirkan banyak hal untuk saat ini, dia hanya ingin bahwa Lea paham mengenai hal yang mereka perbincangkan.

".. Saat aku punya kesempatan untuk menjadi bagian dari dirimu, tak pernah sekalipun terlintas dibenakku  bagaimana aku akan memperlakukan kamu layaknya pacaran orang dewasa zaman sekarang yang mungkin lebih ke hal-hal intim, ya aku akui itu manusiawi, tapi bagiku kamu lebih dari apapun, senyummu yang aku dapati setiap hari selalu memberiku semangat bahwa kamu memang pantas untuk sebuah keseriusan. Mengharapkan kamu selalu nyaman berada di dekatku, kamu bahagia dalam bentuk apapun. Kamu tidak terbebani dengan peliknya masalah hidupku. Hanya itu yang aku pikirkan selama ini.

E T A I NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang