Chapter 19

2.9K 137 0
                                    

Hai hai aku up lagi nih:) Jangan
lupa untuk pencet bintangnya🤗
supaya aku lebih semangat lagi buat nerusin cerita ini heheh...

Happy reading📖

* Azzam pov

Saya sudah bertekad bulat hari ini mendatangi rumah saskia untuk melamarnya.

" Tampan sekali anak mamah yang satu ini." Ucap mamahku.

" Ah mamah bisa aja." Balasku.

" papah mana mah?"

" sudah dimobil, udah yu mending kita langsung berangkat."

" ayuk mah." balasku sambil beranjak menuju mobil bersama mamah.

***

Tok tok tok

Ceklek

" Assalamualaikum." salamku bersama kedua orang tuaku.

" Waalaikumsalam, eh nak azzam sama keluarga ayuk masuk masuk." Balas bunda saskia.

" Ada siapa bund?" Tanya laki laki paruh baya dari dalam kamar.

" Ini ada pa polisi yang waktu itu nolongin anak kita yah." Ucap bunda.

" silahkan duduk, biar saya bikinin minum dulu." Ucap bunda.

" Om, Jadi kedatangan saya kesini sama kedua orang tua saya, saya mau melamar putri om apakah di izinkan?" Ujarku to the point.

" Kalo om si nanti tergantung saskia nya aja nak, Om mah ngizinin aja buat putri om dilamar sama lelaki tapi semuanya balik lagi ke saskianya dia yang nentuin mau ngga nya." Balas ayah saskia.

" Silahkan diminum." Ucap bunda saskia sambil membawa minuman.

" Ih ngerepotin jeng." balas mamahku.

" Ngga ngerepotin sama sekali ko jeng."

" bund, Bisa panggilin saskia?"

" Emang kenapa yah?

" Saskia di lamar oleh nak azzam, Tolong panggilin ya bund."

" Saskia pergi yah sama temen temennya biar bunda telfon dulu ya." Ucap bunda saskia sambil menelfon. Setelah nelfon bunda saskia pun duduk kembali disofa.

" Apa kata saskia bund?" Tanya ayah saskia.

" sebentar lagi dia pulang yah."

" Silahkan diminumin sma dimakanin." Ucap ayah saskia dan hanya dianggukan oleh mereka.

***

* Saskia pov

Hari ini hari dimana gua melangsungkan wisuda yap tepatnya hari ini gua akan dapat gelar sarjana hukum gua. Setelah acara wisuda selesai gua pun merayakan kelulusan gua dimall bersama para sahabat kampret gua tapi ketika dipertengahan gua lagi makan makan bunda nyuruh pulang huh padahal kan gua lagi happy happy malah disuruh balik, dikarnakan gua anak yang penurut gua pun pulang menuruti ucapan bunda gua, entah lah gua disuruh pulang ngapain.

Ketika sampai dihalaman rumah, gua melihat ada satu mobil parkir didepan rumah gua, entahlah siapakah yang datang dan menurut gua itu tidak terlalu penting karna mungkin saja yang datang teman bisnisnya ayah.

" Assalamualaikum." Salamku sambil melangkah masuk rumah.

" Waalaikumsalam." Jawab mereka semua.

" Eh nak sini kemarih duduk dulu ada yang mau diomongin sama bunda dan ayah." Ucap bundaku.

Gua pun langsung nyamperin dan salim pada kedua orang tua gua sekaligus sama tamu yang ada dirumah gua.

" eh tunggu, Kamu neng saskia kan? yang punya toko roti?" Ucap wanita paruh baya itu.

" eh iya, Mamah yang sering mesen roti saya kan?" Balasku.

" Iya sayang." Ucap wanita paruh baya itu.

" mohon maaf sebelumnya ada keperluan apa ya mah disini?" Tanyaku.

" Oh jadi gini- Nih mah ketemu." Potong seseorang.

" Loh pak pol?" Ucapku heran.

" Maksutnya apa ini?" Sambungku.

" Kita bicarain dulu nak, yu duduk dulu." ucap ayahku.

" Silahkan nak azzam apa yang ingin disampaikan." Ucap ayahku.

" Bismillahirrohmannirohim, Jadi tujuan saya kesini saya ingin melamar ananda saskia revita putri." Ucap azzam dengan nada lantangnya. gua yang mendengar itu kaget sekali dan gua hanya bisa terdiam.

" Jadi gimana nak apa jawabanmu?" Tanya ayahku."

" mohon maaf sebelumnya, Boleh saskia bicara dulu sama pa polisi berdua?" Tanyaku.

" Oh silahkan." Jawab mereka serempak.

Gua pun mengajak pa polisi tersebut ke taman belakang rumah.

" Maaf pa sebelumnya, Saya tidak mencintai bapa." Ucapku sambil menunduk.

" Masalah kamu cinta atau ngga dengan saya itu urusan belakangan karna cinta akan  tumbuh dengan sendirinya, Yang saya tanya apakah kamu bersedia menjadi pendamping hidup saya?" Balasnya Dan gua hanya bisa menunduk sambil terdiam.

" Kalo kamu memang belum bisa menjawab sekarang tak apa, Saya akan menunggu Jawabanmu." Ucapnya dan gua pun langsung menarik tangannya untuk masuk kedalem dan sang empu yang ditarik secara mendadak pun kaget.

" Jadi gmna Jawabanmu nak?" Tanya ayahku.

" Bismillahirrohmannirrohim, Saya menerima lamaran pa azzam." Ucap saskia sambil menunduk.

" Alhamdulillah." Ucap mereka serempak.

" Alhamdulillah ya Allah." Batin azzam.

" Sini nak jarimu, Biar mamah pasangkan cincin Terlebih dahulu." Ucap mamah azzam.

Setelah selesai keluarganya azzam pamit untuk pulang.

" Saya pulang dulu jeng, nanti saya kesini lagi sama suami nentuin tanggal pernikahannya." pamit calon besan.

" Iya Jeng siap." Balas bundaku.

" Mamah pulang ya sayang." Ucap mamah azzam sambil mencium pipinya saskia.

" Iya mah." balas saskia sambil tersenyum.

" Bapa pulang dulu sas." Ucap pa aris.

" Iya pa." Balas saskia sambil menyalami tangannya.

Setelah kedua orang tua azzam sudah menuju mobil kini tinggal gua dan pa pol itu.

" Saya pulang dulu, Makasih udah mau menerima saya." Ucap azzam sambil tersenyum sangat manis.

" Iya pa sama sama, Pulangnya hati hati pa." Balasku.

" Siap calon istri." Ucap azzam sambil menggoda dan sang empu yang digoda pipinya sudah seperti kepiting rebus.

" Cie bulshing." Godanya lagi.

" Ih apaan si ngga yah." balasku mengelak.

" Huh gamau ngaku, Yaudah saya pulang yah, Assalamualaikum."

" Waalaikumsalam." Balasku sambil melambaikan tanganku padanya.

***

Bersambung...







Jodohku Polisi ItuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang