Chapter 23

2.8K 136 0
                                    

Hai hai aku balik lagi nih🤗 Langsung aja yuk dibaca🤗

Happy Reading📖

* Azzam pov

Hari ini saya libur tugas dan saya berniat ingin mengajak calon istri saya Jalan jalan. Saya hanya mengenakan kaos putih celana hitam dan tidak lupa Jam tangan hitam. Setelah saya sudah rapih saya pun pergi menuju dapur untuk izin pada nyonya besar.

" Mah." Panggil saya pada mamah.

" Iya zam, Kamu mau kemana udah rapih begitu?" Tanya mamah saya.

" Azzam izin mah mau ajak calon istri azzam jalan jalan." Izin saya pada mamah.

" Yaudah zam, Hati hati loh yah Jangan sampai calon menantu mamah lecet. Jangan Jauh jauh zam jalan jalannya." Ucap mamahku.

" oke siap mah, Yaudah azzam pamit yah." Balas saya sambil mencium punggung tangan mamah saya.

" Assalamualaikum." Salam saya lalu pergi meninggalkan nyonya besar itu sendirian didapur.

" Waalaikumsalam."

Saya pun pergi mengendarai mobil saya. Sesampainya disana saya langsung mengetuk pintunya.

Tok tok tok

" Assalamualaikum bun." Salam saya pada calon mertua saya.

" Waalaikumsalam, Masuk nak azzam." Balasnya. Sayapun melangkah masuk mengikuti bunda.

" Siapa bund." Tanya gadis yang tengah menonton televisi dengan asiknya.

" Ternyata calon istri saya suka kartun." Batinku sambil tersenyum.

" Calon suamimu." Ucap calon mertua saya dan gadis tersebut langsung menengok ke arah saya dan dia sangat lucu dengan wajah paniknya.

" Liat tuh zam kelakuan calon istrimu, memang seperti itu. bangun siang, abis bangun bukannya mandi malah nonton kartun." Ucap bunda dan saya hanya tersenyum.

" Bunda ih malu." Jawabnya dan calon mertua saya hanya pergi begitu saja tanpa menjawa perkataan anaknya. Dan kini hanya ada saya dan saskia.

" Hei ko belum mandi?" Tanyaku sangat lembut.

" heheh belum pa."

" Mandi dulu gih sana, Kamu bau aceum." Ucap saya sambil menutup hidung

" Ih engga ko." Jawab saskia sambil mengendus endus ketiaknya.

" Udah gih mandi dulu daripada kamu kena semprot bunda lagi." Ujar saya dan gadis saya mengangguk dan langsung pergi menuju kamar mandi.

* Author pov

Seorang gadis muncul dari arah kamar dengan anggunnya menuju ruang tamu.

" Pa, Ko ngeliatinnya gitu banget si." Ucap saskia.

" Kamu cantik sekali." Balasnya dan sang empu yang dipuji seperti itu mukanya sudah seperti kepiting rebus.

" Cie bulshing saya puji." Godanya.

" Apasih pa, engga yah!!." Ucap saskia sambil menahan malunya.

" Ikut saya yuk." Ajak azzam pada saskia.

" Kemana?"

" Kita Jalan jalan."

" Tunggu, saskia mau ambil tas dulu sekalian mau izin ke bunda." Ucap saskia langsung ngibrit masuk kedalam kamar.

Setelah mengambil tas saskia pun langsung menyari sang bunda.

" Bunda." Panggil saskia.

" Apa nak?"

" Azzam izin bawa saskia jalan jalan bund." Ucap azzam yang entah dari mana munculnya.

" Ko bapa tiba tiba udah disin- bunda izinin zam, Yaudah gih" potong bunda

" Ih bunda, kia lagi nanya pa azzam maen potong aja." Ucap saskia dengan wajah cemberutnya.

" lagi kamumah banyak tanya." Balas sang bunda.

" Yaudah azzam sama saskia pergi ya bund." Ucap azzam sambil menyalami punggung tangan bunda dan bergantian dengan saskia.

" Hati hati zam."

" Iya bund, Assalamualaikum." Salam mereka berdua lalu pergi dari tempat itu.

" Waalaikumsalam."

Mereka berdua pun pergi mengendarai mobil yang azzam bawa.

" Kita mau kemana pa?" tanya saskia

" kita nonton."

" Kamu sudah makan belum?" sambung azzam.

" Belum pa."

" Yaudah nanti kita makan dulu." ucap azzam dan saskia hanya mengangguk.

" Sas." Panggil azzam dan sang empu yang lagi melihat ke arah jendela langsung menengok ke arah azzam.

" Kenapa pa?" Tanya saskia.

" Saya minta sesuatu boleh?"

" Minta apa? Jangan macem macem loh ya pa." Ucap saskia langsung menegang.

" Engga sas, Santai aja sampe tegang gitu. Lagi saya ga akan macem macem kalo belum halal." Ucapnya.

" Saya cuman minta Jangan panggil saya pa lagi, Saya berasa Jadi bapa kamu dan kamu anak saya karna panggilan kamu itu." Sambung azzam.

" Saya sudah nyaman sama panggilan itu pa."

" Saya ga setua itu sas! Panggil saya mas." Pintanya sambil memegang tangan saskia.

" M a s ?" Ucap saskia gugup.

" Iya, Mulai detik ini kamu harus panggil saya mas oke?"

" Hm iya pak eh maksutnya mas."

Tak terasa sekarang mereka sekarang sudah sampai di mall. Mereka berdua pun melangkah memasuki mall tersebut.

" Kamu mau makan dimana?" Tanya azzam sambil menggandeng tangan saskia.

" Terserah bapa aja eh terserah mas aja."

" oke."

Mereka berdua pun melangkah memasuki richese untuk tempat makan mereka. Mereka berdua langsung menduduki kursi kosong.

" Saya pesen ayam yang level 5 ya pa." Ucap saskia.

" hah? ga salah?" Azzam heran.

" Engga pa emang kenapa?" Tanya saskia.

" Nanti kamu sakit perut." Ucapnya khawatir.

" Tapi saya ngga bisa kalo ayamnya ga pedes." balas saskia.

" Level 2 aja yah." Ucap azzam dan saskia menggelengkan kepalanya.

" Mau level 2 atau saya pesenin ayam yang biasa?" Ucap azzam ngasih pilihan.

" Iyadeh level 2." balas saskia cemberut.

" Nah gitu harus nurut." Ucap azzam. Azzam pun langsung memesannya.

Setelah pesanan jadi mereka berdua pun langsung melahap makanan tersebut dengan keheningan. Setelah selesai makan tiba tiba ada yang menepuk punggung saskia dari belakang, Saskia pun langsung menengok ke belakang.

" Loh kaka?" Ucap saskia dan seseorang tersebut langsung memeluk saskia dengan erat. azzam pun yang melihat itu langsung mengeraskan rahangnya.

***

Kira kira siapa ya seseorang itu??

Tungguin terus chapter chapter selanjutnya🤗

Jangan lupa pencet bintangnya🌟

Dan jangan lupa tinggalin jejak kaliann supaya aku makin semangat lagi buat ngetik cerita ini🤗🤗

Salam manis dari author!

See you...

Jodohku Polisi ItuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang