23

69 23 1
                                    

Sampe duduk di kantin gue masih bete banget.

" Gausah cemberut. "

" Diem ah, cepetan kalo mau makan. "

" Lo mau makan apa? Takoyaki? "

" Yakan biasanya juga takoyaki! "

" Ya santai dong ngomongnya. Mau berapa? "

" Terserah lo. "

Kak Yuta jalan ke tempat mang Irul, gue duduk nunggu dia sambil main HP.

" Nih " Sambil nyodorin piring yang isinya 10 pcs takoyaki.

" Makasi. " HP nya gue taro, gue langsung makan takoyaki nya. Agak ngebut sih, diantara laper, doyan sama cepet cepet aja gak enak dari tadi di liatin.

" Buru buru banget kenapa sih? Seenggak suka itu makan sama gue? "

Duh, gak gitu maksud gue.

" Ngomong apaan sih? Gak enak aja dari tadi diliatin. " Udah agak lebih santai gue ngomongnya, kalo gue ketus malah disangka beneran gak suka di ajak makan.

" Ya biarin, mereka punya mata. Lagian kita cuma makan bukan ngelakuin hal aneh. "

Ya -iya sih tapi kan...

" Fans lo banyak, gue takut. "

"  Oalah, takut sama fans gue? "

Gue diem aja.

" Santai leen santai. Kalo ada apa apa bilang ke gue, nanti gue yang maju. "

" Lo tuh kenapa sih? " Berhenti makan, terus natap dia.

" Gue? Emang gue kenapa? "

" Lo aneh. "

" Iya gue aneh— " Kalimat nya gantung.

Gue nyatuin alis buat minta penjelasan.

" —kalo sama lo doang. "

Gue masih diem, tiba tiba blank.

" Menurut lo, gue kenapa? "

" Hng, gak jadi. Cepet makan. "

Gue tau ini ke arah mana, tapi gue gak mau bahas. Gue bingung, beneran bingung. Takut juga.

Dia diem terus ngelanjutin makan lagi.

Dari situ jadi awkward banget.

" Gue udah kak. "

" Gak mau jajan yang lain? "

" Engga, gue kenyang. "

" Yaudah ayo, ke kelas. Gue anter. "

Gue jalan duluan, kak Yuta ada dibelakang gue.
Pas sampe depan kelas gue, gue balik badan ..

" Btw makasih. "

" Iya sama sama. "

" Gue masuk ya.. " Baru dua langkah gue jalan, dia panggil gue lagi

" Tunggu! Sini dulu bentar. "

" Kenapa? "

" Ck, sini dulu gue mau ngomong! "

Mampus dia mau ngomong apaan? Ga ga ga jangan sekarang please.

Gue liat dia ngehela napas,

" Yang tadi gak usah dipikirin. "

" Yang tadi? Yang mana? "

" Yang di kantin. "

" Oh.. Iya.. "

Dia ngangguk " Yaudah sana masuk, gue ke kelas ya.. "

Gue duduk tapi masih kepikiran yang tadi. Gue gak mau mikirin tapi kepikiran. Ngerti gak sih?

Sumpah, belakangan ini dia aneh. Aneh banget.
Sampe gue bingung ini tuh apa?

" Heh bengong aja. Ke sambet lu? "  Omongan Yara bikin gue sadar dari lamunan gue tadi.

Gue hadap ke dia,

" Yar.. "

" Heumm? "

" Kalo.. Gue suka Kak Yuta.. make sense gak sih? "

" Make sense lah gila! Gini ya, lo tiap hari ketemu dia terus walau sering berantem. Tapi leen, kalian tuh cewek cowok udah gede juga, pasti ada sesuatu yang muncul dari diri lo. Gak mungkin enggak. "

" Tapi gue sendiri masih bingung dan takut pasti.. bingung ini beneran suka atau gimana dan takut karna ternyata he doesn't like me.. tapi disatu sisi gue ngerasa dia care banget sama gue. "

" Lo gak ngerasa ada yang aneh gitu dari sikap dia ke lo? "

" Ngerasa sih, bahkan tadi di kantin gue sempet nanya kenapa belakangan ini dia aneh terus dia malah jawab gini ' iya gue aneh, kalo sama lo doang ' karna gue bingung mau nanggepin kayak gimana, yaudah gue suruh lanjut makan aja. "

" Tuh kan, kalian tuh saling suka. Udah keliatan. "

Gue berpikir, apa iya?

" Udah gak usah di pikirin, lo tinggal tunggu Kak Yuta nya aja. Lagi mantepin diri kali dia. "

" Yaudah lah, btw ini jamkos? "

" Kagak, tadi katanya gurunya agak telat dikit. "

" Oh yaudah. "

Sampe rumah pun gue masih kepikiran.

Gue beneran suka kak Yuta? Tapi kalo kenyataannya kak Yuta gak suka gue gimana?

Gue takut kalo sewaktu waktu gue tau ternyata kak Yuta cuma main main sama gue. Rasanya sakit sendiri, Jatoh di lubang yang gue gali sendiri.

Tapi mengingat ekspektasi tak seindah realita, gue jadi ciut. Gak ada harapan pula, emangnya kak Yuta siapa? Kita bahkan deket cuma gara gara festival. Ya kan?

Yuta Pov ~

" Ya, bantuin gue ya? Pliss. " Memohon ke dua orang yang ada di depan gue sekarang.

" Yakin gak lo sama adek gue? Gue gak mau ya kalo lo cuma main main gitu. Mending gak usah, kasian adek gue. "

" Tau lu kak! Jangan macem macem ama temen gue, gue depak mental lo. "

" Astaga, gue serius! " Kembali meyakinkan.

" Give your reasons. "

" Astaga Ten, lo gak sepercaya itu sama gue? "

" Bukan gak percaya Yut. Antisipasi aja, gue gak mau adek gue kenapa kenapa. "

" Oke, pertama gue suka karna dia anaknya supel. Gampang bergaul walaupun emang agak sensi ke gue. Teruuuss? Anak nya lucu Ten! Lo paham gak sih jadi gue? Setiap hal yang dia lakuin tuh mood banget buat gue. Emang sih agak bikin emosi, tapi mood gue selalu baik kalo sama dia. Dan yang terakhir, dia anaknya ceroboh, pecicilan, jadi gue fikir dia butuh penjagaan lebih.. tapi gue mau orang itu gue. Udah cukup belom? Kapan lagi nih gue pidato depan kalian berdua. "

" Ck, yaudah. Tapi kalo jadi, pizza hut triple box. "

" GUE JUGA LAH! "

" Iya fine. Triple box buat kalian berdua. "

" Terus lo mau beraksi kapan kak? Besok? "

" Ya engga lah sinting. Nanti aja, hari terakhir gue makan takoyaki sama dia biar dia nyaman dulu sama gue. Lo tau sendiri, tadi aja makan sama gue cemberut gitu.

" Bagus! "

Wish me luck.


–fluffbbyy–

maap kalo ga jelas, ak bukan s3 percintaan.

Takoyaki ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang