Epilog

1.9K 152 58
                                    

Helloo~

Maaf baru sempet up sekarang T.T

So happy reading guys^^

So happy reading guys^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

.

Sepuluh menit.

Tiga puluh menit.

Satu jam.

Dua jam.

Waktu terus berjalan, sudah empat jam lamanya Wave berada di dalam ruang operasi bertaruh antara hidup dan mati. Semua teman-temannya termasuk Pang menunggu lampu ruang operasi berganti warna merah.

Hening masih mendominasi di antara mereka, hanya sesekali terdengar isak tangis lirih dan ketukan sepatu yang timbul dari Pang yang terus bergerak gelisah. "Duduklah, Pang. Tenangkan dirimu," kata Claire.

Pang duduk di sebelah Korn, berusaha menepis pikiran-pikiran negatif di benaknya. Selang beberapa menit ketukan sepatu terdengar di sepanjang koridor, terlihat Pak Pom yang berjalan mendekat. Pang dan yang lainnya menatap sengit Pak Pom. "Untuk apa Anda datang kemari, ingin mencelakakan kami lagi?!" kata pang begitu Pak Pom tiba di depannya.

"Dengarkan penjelasanku dulu."

"Tidak perlu. Lebih baik Anda sekarang pergi sebelum kami mengusir Anda secara paksa," ujar Korn.

"Jack, Joe, dan Ohm ...." Pak Pom menjeda kalimat dan melihat satu persatu wajah yang ada di sana. Seketika wajah mereka menegang dan menatap penuh harap.

"... Mereka baik-baik saja."

"T-tapi, bagaimana bisa?"

"Akan aku jelaskan ketika keadaan kalian sudah membaik terutama Wave. Aku harus pergi sekarang, kuserahkan keadaan di sini pada kalian. Apa tidak masalah?"

"Tentu," kata Claire. Walaupun mereka sangat penasaran dengan maksud Pak Pom, tapi sebisa mungkin untuk saat ini mereka tahan dan fokus menjaga teman-teman mereka yang sedang sakit.

"Punn, sebaiknya kau obati luka-lukamu ke IGD. Teman-temanmu yang lain juga berada di sana."

Punn mengangguk dan setelah itu Pak Pom melenggang pergi. Oke, jadi mari kita perjelas posisi mereka saat ini. Untuk Wave, jelas dia sedang di dalam ruang operasi sedangkan Pang, Korn, Claire, dan Punn menunggu di lorong. Jack, Joe, Ohm, Namtarn, dan Mon berada di IGD.

Pang menyarankan Claire untuk mengantarkan Punn sedangkan ia akan menunggu di sini bersama Korn. Hening kembali tercipta, entah masih berapa lama lagi Wave harus berada di dalam sana. Pang terus melamun, Korn yang menyadari hal itu menghela napas.

"Wave pasti akan baik-baik saja, aku yakin dia anak yang kuat dan lagi ... ini bukan salahmu Pang." Korn menepuk pundak Pang dan memberikan senyumnya. Tepat setelah itu pintu operasi terbuka, Pang dan Korn langsung berlari untuk menanyakan bagaimana keadaan Wave saat ini.

Just A Choice[End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang