W I C Y~ E N A M

5.5K 673 17
                                    

Selamat membaca

===

Sendari awal wicy tak mengerti apa yang tengah ia dan upal lakukan. bukankah mereka sedang mencari sasy.

tapi apa ini ...

mengapa upal mencari-cari sasy sampai kelobang aliran air. wicy tak habis pikir

Namun gila nya lagian ia tak bertanya bagaimana ciri-ciri sasy yang tengah mereka cari saat ini.

Dia mendekat ke arah upal yang sekarang melongok ke atas pohon samping ruang guru. untungnya ini masih waktu istirahat ... jadi tak masalah mereka berkeliaran di sini.

Wicy mendongak mencoba melihat apa yang tengah upal pandang saat ini, di atas sana ada sosok kecil seperti tikus tapi bukan emm lebih tepat nya hamster.

tapi pertanyaannya mengapa mahluk kecil itu dapat nangkring di atas sana.

Dan teriakan melengking di sebelahnya membuat citra menoleh ke sumber suara.

"hey Sasy gak usah sok hebat ... turun gak lo, kalo gak gue timpuk ni" teriak upal sambil memberi ancang-ancang untuk melempar batunya ke atas hamster itu.

"Sasy?, di mana sasy" tanya Wicy sambil melihat pohon di atas sana. dan ia hanya melihat sosok hamster kecil di sana.

jangan bilang

ah seharusnya ia tau jika pemuda di sampingnya ini sedikit tak waras.

"Dia sasy?" tanya nya sambil menunjuk hamster yang masih anteng di atas itu. dan di balas anggukan kepala oleh upal.

"Sudah ketemukan" seru wicy dengan malas dan di balas anggukan kepala oleh upal "ya udah kalo gitu aku mau balik ke kelas" lanjutnya sambil berbalik hendak pergi, tapi tangannya langsung di cengkal oleh upal.

membuat wicy mengeryit kan  dahinya. yang mengartikan pertanyaan pada upal mengapa ia menahan tangannya.

"terimakasih Vita rambut" Ucap upal.

Vita rambut? Dirinya kah?– pikir wicy


===


Memasuki kelas yang membuat wicy merasakan sesak, bagaimana tidak telinganya merasa sangat panas saat bisikan-bisikan dari mulut ke mulut itu selalu menyebut namanya.

untungnya ia termasuk orang yang cukup sabar, karena hal itu sudah menjadi makanan sehari-hari di kehidupannya dahulu.

Sebagai putri sekaligus anak satu-satunya dalam keluarga nya dahulu, membuat ia harus ekstra sempurna dalam Otak maupun mengurus usaha yang telah mutlak akan ia miliki.

Namun karena fisiknya dahulu yang membuat ia tak percaya diri, dan menghindar dari khalayak ramai.

Sendiri dan hanya mengikat dirinya pada kedua orang tua dan si penghianat yang mengatas namakan sahabat.

Dan pada kesempatan ini ia akan membalas mereka dan mengambil apa yang seharusnya menjadi miliknya

tunggu aku celsa

WicyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang