W I C Y~ DUA PULUH EMPAT

2.8K 354 28
                                    



Selamat membaca

===

Merasa bersalah dan senang secara bersama, itu yang Upal rasakan saat ini. merasa senang dapat membawa pergi jalan-jalan Sasy– marmut tersayang Vian.

Dan merasa bersalah saat ia dengan tak sengaja memberikan si sasy racun tikus.

Upal kira racun tikus tak akan membuat sasy koit alias mati. karena sasy kan marmut bukanya tikus.

tapi kejadian naas itu tak pernah terpikirkan oleh otak Upal yang memang pada dasarnya dangkal.

Dan di sini lah dirinya dan ke lima sahabatnya. berada di bawah pohon mangga samping markas.

Upal melihat ke arah Vian yang kini tengah menangis tersedu-sedu, di depan sebuah gundukan tanah, yang mereka buat kemarin malam.

Untuk menguburkan sasy secara layak.

"hiks hiks  ka .. kalo tau gini gak gue kasih pinjem My sasy sama si keparat ini." Ucap Vian sambil menarik rambut Upal yang sedikit panjang itu.

"Maafin upal, Vian hiks ... hiks." Upal sangat merasa bersalah, Kenapa ia harus memberi sasy racun tikus? Kenapa tidak racun nyamuk saja?

"Diam. lo dan gue–" Upal menarik nafasnya dalam-dalam, setelahnya ia kembali menunjuk Upal dan menatapnya tajam.

"Gak ada kata kita, jangan pernah cari gue lagi, kita pisah bay" Seru Vian dan beranjak pergi dari tempat pengistirahatan terakhir my sasy nya.

Semua hening, tak ada yang berbicara. dan tak berapa lama. mereka mines Upal menggeleng-gelengkan kepala mereka.

Dan melanjutkan jalan mereka yang sempat tertunda. meninggalkan Upal yang kini menangis bergulung-gulung di atas tanah berumput.









Menjauh dari Vian yang tengah berduka, dan mendekat pada wicy yang kini berwajah masam.

"Astaga, Sudah hampir 189 kali Cycy bilang. Semalam itu hanya batuk, dan bukannya Sekarat. jadi gak perlu segini nya." Seru wicy malas.

Cerita nya kemarin malam itu, ia di beri makanan seperti tahu goreng dadakan, dan entah tenggorokan nya yang bermasalah atau makanannya yang terlalu berminyak, membuat kerongkongan nya terasa gatal. dan jadilah batuk.

tapi respon mereka sangatlah berlebihan, pakek panggil dokter segala.

Hanya batuk loh itu, kenapa keluarga ini selalu membesar-besarkan suatu masalah.

Contohnya sekarang ini, ia tak di perbolehkan untuk pergi sekolah. yang benar saja ...

Saat malam hari saja ia tak dapat istirahat karena ulah para sepupuh nya, apa lagi saat ini.

"Istirahat Cy! Cukup rebahan, gitu dong kok."  Balas aji pada wicy, sambil menepuk-nepuk kepala wicy.

"tapi seko–" ucapan wicy langsung di celah oleh Nafi. "Gak sekolah sehari, gak akan bikin kamu bodoh." Sudah ... Angkat tangan wicy, mereka semua sangatlah keras kepala.

Nyerah udah wicy, ribet kalo di perpanjang.

"Terserah kalian deh" putus wicy sambil menarik selimutnya sampai menutupi kepalanya. tapi langsung di tarik oleh gio.

WicyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang