3

119 9 0
                                    

kirito view's

"Aku ingin putus."

DEG!

Hari itu semuanya terasa berhenti bahkan, aku merasa jantungku ku hampir tidak berdetak.

"Tapi kenapa tiba tiba Asuna?"

Dia terdiam untuk beberapa detik sebelum menjawab pertanyaan ku.

"Aku, tidak bisa mengatakan apapun...maaf"

"Aku tidak mau putus sampai kamu mengatakannya dengan jelas."

Dia langsung menatapku begitu aku mengatakannya.

Aku hanya butuh penjelasan. ini terlalu tiba tiba dan tidak masuk akal.

"Aku menginginkan hubungan ini berakhir. apa itu tidak cukup untukmu?"

"Kenapa kamu menginginkan hal itu!?"

"Kamu anggap apa waktu yang kita jalani selama dua tahun?"

"Semudah itu kamu ingin mengakhirinya?"

"Setidak-berharga itukah waktu kita selama ini?"

"Kenapa kamu jahat sekali Asuna!"

"Apa kamu tidak bahagia bersamaku?"

"Apakah harus berakhir seperti ini? kenapa kamu ingin mengakhirinya?"

"Aku butuh penjelasan mu Asuna Yuuki!"

Aku terlalu terbawa emosi dan berakhir membentaknya.

Dia menatapku. "Aku sudah tidak mencintaimu lagi."

Aku merasakan retak dihatiku. rasanya sangat sesak.

"....hah? tolong katakan sekali lagi"

"Aku sudah tidak mencintaimu lagi, Kirito Kirigaya."

Dia pergi setelah menatapku dengan tatapan dingin dan melangkah pergi tanpa ragu.

Retak yang ada dihatiku berubah menjadi kepingan kecil yang membuat sebuah lubang dihati.

Ucapannya membuatku merasakan sesak, tatapan dinginnya membuat tubuhku membeku dan kepergiannya membuat hatiku berlubang karena sakit akan kehilangan.

Aku tidak berdaya saat melihat punggung itu meninggalkan ku.
.
.
.
.
.

"Kakak!" panggil Leafa dengan handuk bertengger di pundaknya.

"Kakak kenapa tidak bilang kalau airnya sudah siap?"

"Aku kau mandi, cepatlah mandi"

"Airmu sudah siap tau!"

Kirito tak kunjung menjawab ucapan Leafa, membuat gadis manis itu bertanya tanya.

"Kak? kakak? aku masuk ya" ucap Leafa memasuki kamar Kirito.

Saat masuk kekamar Leafa dikejutkan oleh keadaan kamar kirito yang gelap.

"Duh kakak itu ngapain gelap gelapan? AC nya juga dimatiin padahal panas gini" ucap Leafa menyalakan AC.

Leafa mendengar suara isakan dari belakangnya. saat berbalik ia melihat Kirito yang terduduk dipinggir kasur.

Leafa jelas khawatir dengan kakaknya yang seperti ini. ini baru pertama kali ia melihat Kirito menangis selain waktu kecil.

"Ada apa kak? kenapa menangis?"

"Apa yang terjadi?"

Ditengah isakan itu Kirito menyebutkan nama Asuna dengan sangat pelan namun terdengar jelas oleh Leafa.

"Apa yang terjadi dengan kak Asuna?"

Air mata Kirito semakin deras.

"Dia meninggalkan ku...dan pergi sangat jauh"

"Dia...akan pergi jauh. sangat jauh sampai aku sulit untuk menggapainya..."

Tangisan Kirito semakin menjadi jadi. bahkan Leafa sendiri merasakan sesak saat mendengar tangisan itu.

Leafa memeluk kakaknya dan memenangkannya.

Mendengarnya saja membuatku ikut menjadi sedih.

Ini adalah kali pertama aku melihat kakak begitu lemah dan menangis penuh kepedihan seperti ini.

Kakak itu jarang menangis bahkan hampir tidak pernah menangis. kali terakhir aku melihatnya menangis adalah saat umurnya menginjak enam tahun itupun karena ibu yang memarahinya.

Tangisan nya yang ini sangat jauh berbeda dengan dulu. disini tersimpan begitu banyak luapan kekecewaan dan kesedihan mendalam.

Tangisan yang berasal dari harapan yang terpatahkan, terdengar begitu sesak dan perih.

TBC.

LOVE IS GONE || kirito asuna.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang