12

126 10 1
                                        

Eugeo kecil berjalan dengan tas gendongnya.

"Hahaha rasakan itu kucing jelek!"

"Suruh siapa menganggu kami!"

"Rasakan itu! rasakan itu! hahaha"

Segerombol anak sd menyiksa kucing kecil dengan kejam.

Eugeo tidak bisa membiarkannya. ia berlari menghampiri mereka meskipun tubuhnya jauh lebih kecil dibanding anak anak sd itu.

"Jangan sakiti dia!"

Grep.

Eugeo segera memeluk kucing malang itu sebelum salah satu dari mereka menyiksanya kembali.

"Hei hei ada anak bocah disini"

"Lepaskan kucing itu bocah!"

Eugeo menggeleng sambil memeluk erat sang kucing.

"Lepaskan kucing itu atau kami akan memukulmu!"

Eugeo terdiam. ia sebenarnya sedikit takut dengan anak anak sd itu.

Salah satu dari mereka maju mendekati Eugeo dengan niat buruk.

Kucing yang ada dalam pelukannya tiba tiba melompat dan mencakar tangan anak itu. "Argh!" ringisnya.

"Kucing sialan!"

Mereka ingin mengejar kucing itu namun Eugeo menghalanginya. "J-Jangan kejar dia"

Gerombolan anak sd itu menatap benci pada Eugeo.

"Kau menyebalkan sekali!" ucapnya sambil mendorong Eugeo hingga ia jatuh.

Bruk!

Eugeo meringis saat tangannya terluka akibat tergores tanah.

Bugh!

Plak!

Mereka memukul Eugeo membuat wajahnya memar.

Lalu saat mereka akan memukul Eugeo lagi ada sebuah tas yang tiba tiba melayang menghantam mereka.

Seorang gadis kecil berambut pirang menghampiri nya.

"Apa yang kalian lakukan itu tidak benar!"

ia berdiri didepan Eugeo untuk melindungi nya.

"Lihatlah datang lagi bocah tk menyebalkan"

"Hei kau, jangan menghalangi kami atau kami akan memukulmu"

"Pukul saja aku tidak peduli!" jawabnya lantang.

Eugeo yang kembali berdiri dengan menahan sakit merasa kagum dengan keberanian gadis pirang itu.

"Jangan membelanya gadis kecil! aku tercakar oleh kucing karena dia!"

"Itu salahmu! karena kau menyiksanya!"

"Seorang kucing pun akan membalas ketika ia disakiti."

Anak anak sd itu mulai jengkel pada gadis pirang yang berani menjawab pertanyaan mereka.

"Banyak bacot!" tangan melayang untuk memukul gadis itu.

Bugh!

Bukannya gadis itu yang terpukul, justru dialah yang dipukul.

Rupanya gadis pirang itu menguasai bela diri sehingga ia bisa dengan mudah mengindari pukulan tadi dan membalasnya.

Akibatnya anak anak sd itu mulai takut dan kabur begitu saja.

"Dasar pengecut!" umpatnya.

Gadis itu berbalik menoleh pada Eugeo.

"Siapa namamu? aku Alice" ucapnya dengan senyum manis.
.
.
.
.
.

"Dan disaat itu juga aku jatuh cinta padamu."

Alice terkejut dengan pernyataan Eugeo.

Ternyata Eugeo sudah menyukainya sejak lama.

"Aku paham kenapa kau terkejut seperti itu. kau pasti tidak menyangka bukan? kalau aku menyukaimu"

"Yah itu wajar saja karena kau tak pernah sekalipun melihatku. pandanganmu hanya tertuju untuk Kirito"

Alice tak bisa menyangkalnya. ia begitu ingin memiliki Kirito sampai tak menyadari perasaan seseorang yang ada didekatnya.

"Eugeo aku—" Eugeo menaruh jari telunjuknya di bibir Alice. menyuruhnya untuk diam.

Kemudian dia tersenyum dan pergi.

Alice hanya terdiam melihat kepergian Eugeo.

Apa maksud senyumanmu itu? apa maksudnya itu? dan kau tidak akan pergi meninggalkan ku kan Eugeo?...

LOVE IS GONE || kirito asuna.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang