7. Tanggung Jawab

93 14 20
                                    

Vote dulu biar enak bacanya wkwk.
selamat membaca❤️
______________________________
Sepanjang jalan, Ifah sedari tadi melamun dengan tatapan kosong menghadap jendela mobil.

Kenapa yah aku larang tadi?

Kenapa jadi bete gini juga?

Ifah memang sudah larut dalam lamunannya, bahkan Danisya yang sedari tadi ribut bersama Raffa pun tak mengganggu lamunan gadis ini.

Danisya menoleh pada Ifah yang sedang melamun.

"Gue bingung deh, kok bisa yah Ifah larang Varo ke rumah lo." Bisik Danisya pada Raffa.

"Mana gue tau."

Danisya mensiniskan matanya pada Raffa.

"Kagak gue tanya, gue cuman ngomong doang."

"Sama aja."

"Kagak."

"Serah, lu."

Raffa menghentikan mobilnya. Ia menengok kebelakang dan mendapati Ifah masih di posisi yang sama menghadap jendela.

"Fah, gak turun?" Tanya Raffa.

Ifah tersentak dan memperbaiki posisi duduknya.
"

Udah sampe yah, Kak?"

"Iya, udah."

"Anterin gue pulang, ah!" Danisya kembali bersuara.

"Iya, sabar."

Mereka turun dari mobil dan membawa sedikit belanjaan yang di beli tadi. Ifah masuk duluan dalam rumah di ikuti Raffa dan Danisya.

"Masuk, Sya." Suruh Raffa.

"Kagak lo suruh juga gue masuk."

"Elah, lu. Sewot amat."

"Mau aku buatin apa, Sya?" Tanya Ifah.

"Kagak usah, lo istirahat aja tuh di sofa." Jawab Danisya.

"Gapapa?"

"Iya gapapa, santai aja."

"Gue simpen dulu di dapur belanjaannya." Ucap Raffa.

"Sana lo ke dapur." Suruh Danisya.

Ifah dan Danisya pun duduk bersandar di sofa. Sementara Ifah, gadis ini kembali melamun lagi.

"Lamun muluh lo dari tadi." Ucap Danisya.

"Gitu, yah?"

"Lo gak nyadar gitu kalo dari tadi ngelamun muluh?" Ifah menggelengkan kepalanya.

"Lo kenapa sih? Masih sakit perut nya?"

"Udah enggak kok, Sya."

"Lah, terus? Mikirin Varo?"

"Ha? Enggak juga." Jawab Ifah sambil mengerjapkan matanya berkali-kali.

"Yah, gapapa kali kalo lo mikirin Varo." Sambung Danisya sambil memainkan kedua keningnya.

ALVARO (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang