4. Bintang Hati

104 20 14
                                    

Ifah terkekeh mendengar Varo barusan.

"Yang hati-hati itu kakak, bukan aku." Ucap Ifah.

"Sala, yah?"

"Iyalah, salah."

"Kalo gue ganti jadi jaga hati lo buat gue, boleh?" Pertanyaan Varo barusan membuat Ifah terdiam.

Ifah menatap penuh kebingungan pada Varo, sabuk pengaman yang ingin di lepaskan nya terhenti.

"Kak?"

"Ya?" Sahut Varo dengan lembut.

Ifah semakin menatap mata Varo, bibirnya mengatup.

"Kak."

"Ngomong aja." Varo tersenyum.

"Kata orang kalo kita suka sama orang jantung nya deg-degan, yah?" Tanya Ifah tanpa melepaskan pandangannya pada Varo.

"Bukan kata orang, tapi kenyataannya memang begitu."
"Soalnya gue gitu." Sambung Varo.

"Gitu, yah." Ifah kembali menatap depan, ia melepaskan sabuk pengamannya lalu merubah posisi duduknya.

"Kenapa?" Tanya Varo.

"Kalo Kak Varo pernah gak degdegan sama orang yang Kak Varo suka?"

"Pernah, Ifah. Baru aja tadi gue bilang."

"Berarti kak Varo suka dong sama orang itu."

"Iya." Ifah manggut-manggut sambil terus berpikir.

"Kenapa?" Tanya Varo.

"Berarti aku gak suka dong sama Kak Varo?" Sahut Ifah membuat kening Varo bertautan.

"Maksudnya?"

"Aku gak degdegan sama kakak." Sahut Ifah menoleh pada Varo.

"Terus?"

Loh? Ifah melebarkan matanya.

"Maksud kak Varo?"

"Terus kenapa kalo lo gak deg-degan sama gue?'

"Yah gapapa, aku cuman ngomong aja."

"Hmm..."

Ha? Ifah mengerjapkan matanya.

"Aneh." Gumam Ifah.

"Kak Varo gak marah, kan?"

"Gak." Varo menggelengkan kepalanya.

"Kenapa gak marah?"

"Emangnya harus?"

"Soalnya aku udah ngomong sama Kak Varo kalo aku gak suka sama kak Varo."

"Terus gue harus marah?"

"Kan biasanya orang-orang gitu."

"Dan gue bukan orang-orang kayak gitu, Ifah." Sahut Varo mengikuti nada bicara Ifah.

"Tapi kok kak Varo gak marah?"

"Harus gue marah?"

"Yah, enggak juga."

"Yaudah."

"Berarti kak Varo gak suka dong sama aku?" Tanya Ifah menyipitkan matanya pada Varo.

"Mau tahu?" Pancing Varo.

"Eh gak jadi deh."

"Ok."

Ifah semakin melebarkan matanya.

"Yaudah deh aku turun."

"Iya."

ALVARO (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang