1. Kotak dari Nira

157 20 2
                                    

Varo kembali melanjutkan perjalanan untuk pulang. Ditengah jalan ia melirik seorang gadis yang sedang berdiri dipinggir jalan. Semakin dekat dengan gadis itu, Varo pun menghentikan mobilnya dan keluar menemuinya.

"Ngapain?"

Sontak gadis itu terkejut dan menoleh dengan cepat, senyumnya langsung melebar seketika.

"Kok bisa ada kamu?" Tanya Nira. Orang itu adalah Nira.

Varo menghela nafasnya pelan, gadis ini mulai lagi dengan aku-kamu.
"

Ngapain?" Ulang Varo dengan wajah datarnya.


"Nungguin taxi, tapi belum ada yang lewat."

Varo mengerutkan keningnya, ini sudah jam 10 lewat. Bikin apa Nira di halte yang sangat jauh dari sekolah, sepertinya gadis ini berjalan kaki untuk mencari kendaraan.

"Gak ada taxi jam begini."

"Iya, sih. Tapi aku nungguin aja siapa ta---"

"Gue anter."

Potong Varo sebelum beranjak duluan masuk ke dalam mobil, ia menurunkan kaca mobil ketika melihat Nira yang diam ditempat. Varo menaikkan satu keningnya melihat Nira dari dalam mobil.

"Kamu beneran mau anterin aku pulang?" Tanya Nira memastikan.

"Ya."

"Ini pertama kalinya, loh."

"Masuk atau gak?"

Nira mengerjapkan matanya lalu dengan pelan ia membuka pintu mobil dan duduk disamping Varo.

"Gue gak tau rumah lo." Ucap Varo.

"Nanti aku arahin."

"Lo-gue aja." Nira mengangguk kaku lalu Varo menancap gas untuk mengantarkan Nira pulang

"Kotaknya udah dibuka?" Tanya Nira memecahkan keheningan, dari tadi mereka hanya diam saja.

"Belum."

"Kenapa?"

"Gue belum pulang."

"Nanti dibuka, yah." Ucap Nira dengan tersenyum.

"Aku tahu loh rumah kamu."

"Lo-gue." Koreksi Varo.

"Emangnya kenapa kalo aku-kamu?"

Varo tidak menggubris pertanyaan Nira, ia hanya sibuk menyetir. Nira yang melihat itu hanya mengangguk-anggukkan kepalanya asal.

"Gak boleh, yah?" Tanya Nira lagi, masalahnya baru kali ini Varo menegurnya karena pakai aku-kamu. Kemarin-kemarin tidak.

"Al, gak boleh, yah?" Ulang Nira lagi.

"Terserah lo." Jawab Varo, ia malas mempermasalahkan ini.

"Jadi aku gapapa nih manggil gitu lagi?"

"Hm."

Nira tersenyum menatap Varo, dalam hatinya kapan ia bisa melihat Varo tersenyum padanya. Hanya padanya, bukan pada teman-temannya. Karena yang Nira lihat selama ini lelaki itu hanya tersenyum pada temannya saja.

ALVARO (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang