10. Rindu dan Nyaman

101 11 17
                                    

"Bun, Varo jalan dulu." Pamit Varo ketika baru saja menyelesaikan sarapannya.

"Ayah, Varo pamit."

"Mau kemana memang?" Tanya Ayah.

"Kumpul bareng Naufal ama Raffa."

"Oh begitu, hati-hati." Ucap Ayah mengangguk santai.

"Iya."

"Bagaimana kalo temen kamu itu datang lagi?" Tanya Varel.

"Kak Varel aja yang temenin." Jawab Varo lalu melangkahkan kakinya meninggalkan ruang makan.

"Malah nyuruh Varel." Gumam Varel.

"Kalo dia gak suka, berarti gak suka." Ucap Bunda.

"Padahal perempuan itu baik, Bun." Sahut Varel memuji

"Kalo begitu kamu aja yang deketin, kan baik."

"Punya Varo."

"Varo nya gak mau, kamu aja."

"Kalian makan dulu." Tegur Ayah yang menyentuh tangan Bunda.

"Ayah setuju gak kalau Varo atau Varel sama perempuan yang kemarin itu?" Tanya Bunda.

"Kalau Varel atau Varo mau, berarti itu yang terbaik."

*****

Varo memarkirkan mobilnya ketika sudah sampai di rumah Naufal, Raffa sepertinya sudah tiba duluan. Mobilnya ada disini, ia langsung masuk ketika pelayan rumah Naufal mempersilahkannya masuk.

Di ruangan tempat biasa mereka kumpul sudah ada Naufal dan Raffa. Varo masuk menghampiri mereka.

"Dari tadi lo, Raff?" Tanya Varo.

"Barusan juga." Jawab Raffa yang duduk ditangan sofa.

"Bokap lo, Fal?" Tanya Varo.

"Luar kota."

"Bagus."

"Gue mandi dulu." Ucap Naufal.

"Kulkasnya sudah gue isi."

"Yoi." Sahut mereka.

Naufal keluar dari ruangan dan menuju kamarnya.

Di ruangan ini memang sudah tersedia kulkas untuk keperluan mereka ketika kumpul seperti ini, ruangannya juga hanya ber cat kan merah maron polos dengan foto-foto mereka bertiga. Dan yang paling besar foto Naufal dengan gagahnya duduk diatas mobil miliknya.

"Ngapain lo senyum-senyum sendiri?" Tanya Varo pada Raffa.

"Biasa, chattan ama Danisya. Kesel tapi dibales muluh pesan gue." Sahut Raffa.

"Ifah di mana?"

"Ada di rumah."

"Kenapa gak diajak?"

Raffa menoleh pada Varo.
"

Lo mau gue ajak?"

"Yah, serah lo." Varo mengangkat bahunya.

"Makanya diambil nomernya biar bisa saling kabari."

"Gue bisa ke rumah lo kalo mau liat kabar dia."

ALVARO (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang