Varo terkekeh melihat wajah Ifah yang kaget mendengar ucapannya.
"Malah ketawa." Gumam Ifah.
"Siapa yang ketawa?"
"Kak Varo."
"Gimana?"
"Gimana apanya, kak?"
"Kepo."
Lah? Ifah mengerutkan keningnya.
Varo menggeleng-gelengkan kepalanya, dari tadi gadis itu selalu saja memastikan ucapannya, padahal seharusnya tidak perlu di pikirkan. Nyatanya gadis ini masih saja terus bertanya.
"Makan somaynya, gue udah banyak." Suruh Varo sembari mengambil somay untuk di makannya.
"Kak Varo jawab dulu yang tadi."
"Yang mana?" Varo terus mengunyah somaynya.
"Itu tadi."
"Yang jelas." Datar Varo.
"Ihs, kak Varo." Rengek Ifah.
"Lo ngomong tanggung jawab pake malu segala."
"Aku gak malu, kak."
"Iya gak malu, grogi doang."
"Lah, mana ada Ifah grogi." Elak Ifah.
"Hm." Varo masih terus mengunyah somaynya.
"Kak." Ucap Ifah lagi.
"Ya."
"Emang Kak Varo suka sama Ifah?" Tanya Ifah dengan santainya.
"Emang gue bilang gitu?" Datar Varo.
"Itu tadi, katanya tanggung jawab." Polos Ifah.
"Kalo gue suka." Varo mengambil lagi somay dan di makannya lagi.
"Kalo enggak?"
"Gausah, berdoa semoga gak suka."
"Yaudah aku doa aja, kak." Sahut Ifah.
"Terserah lo, Fah."
"Ok." Sahut Ifah sambil mengambil satu tusuk somay.
"Enak yah, kak." Varo hanya menganggukkan kepalanya.
"Beli di mana?"
"Makan, gausah ngomong."
"Ditanya doang." Ifah mengerucutkan bibirnya.
Varo mengangkat bahunya sambil terus mengunyah makanannya. Dan tidak butuh waktu lama, somay di hadapan mereka kini sudah habis tak tersisa.
"Biar gue yang simpan."
Varo langsung membawah piring dan gelas untuk di bawah ke dapur dan kemudian kembali lagi duduk di samping Ifah.
"Kak Varo belum mau pulang?" Tanya Ifah ketika Varo hendak duduk.
"Kenapa? Lo mau gue pulang?"
"Eh, Ifah nanya aja kak." Ifah menggelengkan kepalanya cepat.
Varo menganggukkan kepalanya.
"Bentar, tunggu Raffa pulang." Ucap Varo sambil mengambil ponselnya di saku celananya."Kalo mau pulang sekarang, gapapa kok kak."
"Terus lo sendiri?" Varo menoleh dan bertanya pada Ifah.
"Iya."
"Gausah." Ucap Varo dan kembali memalingkan wajahnya.
"Gausah kenapa?"
"Gausah gue pulang." Jawab Varo sambil memainkan ponselnya.
"Kok gausah?"
"Lo sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARO (On Going)
Fiksi Remaja[ANTI PLAGIAT]🚫 𝐀𝐥𝐯𝐚𝐫𝐨 𝐏𝐫𝐚𝐭𝐚𝐦𝐚 𝐏𝐮𝐭𝐫𝐚. Anak dari pemilik PT. Pratama Tambang yang memiliki cabang diseluruh pelosok Indonesia. Lelaki tampan yang tidak suka ketika ada perempuan yang mengejar laki-laki. Ia tidak pernah membuka hati...