Sekali lagi kalau masih gak paham alurnya, bisa mampir ke hi, love! di situ ada kejelasan Varo dan Ifah pertama kali bertemu.
selamat membaca ❤️
__________________________
Varo menghentikan mobilnya di pinggir jalan, tepat di depan penjual somay atas permintaan gadis di sampingnya."Emang harus di sini?" Tanya Varo memastikan.
"Iya, kak. Aku pingin makan somay yang itu, kayaknya enak deh." Sahut Ifah, Varo hanya menganggukkan kepalanya.
"Kakak gak suka yah makanan yang di jual di pinggir jalan gini?" Varo menggelengkan kepalanya.
"Mau gue beliin atau lo beli sendiri?" Tanya Varo.
"Aku aja, kak."
"Emang bisa?"
"Kan di beli aja, apanya yang gak bisa?"
"Gue cuman nanya doang." Sahut Varo.
"Yaudah deh, aku beli dulu yah kakak tunggu di sini aja." Ucap Ifah dan hendak membuka pintu namun di tahan Varo.
"Gausah, lo di sini biar gue yang turun." Ucap Varo lalu turun dari mobil tanpa persetujuan Ifah, sementara gadis itu melongo tidak jelas akibat lelaki berkaca mata hitam yang bersamanya tadi.
"Kak Varo suka tiba-tiba aneh gitu." Gumam Ifah sambil memerhatikan Varo di balik jendela.
"Suka bikin heran tau gak."
Ifah terus memerhatikan lelaki itu di balik jendela, terlihat jelas kalau Varo sangat ramah kepada Bapak penjual somay itu. Lelaki itu memang agak sulit untuk di tebak.
Tidak lama Varo datang dengan kantung plastik berisi somay yang di mau Ifah. Namun belum saja somay itu di simpan, Ifah sudah terkejut duluan. Bagaimana tidak? somay itu banyak sekali, ada tiga kantung plastik yang isinya semua full.
"Kakak banyak banget beli nya." Gumam Ifah menatap isi kantung itu.
"Gapapa." Sahut Varo dan langsung menancap gas membuat Ifah melongo. Gitu doang jawabnya?
"Mana bisa aku abisin ini semua." Lagi-lagi Ifah bergumam.
"Bukan buat lo." Cuek Varo.
"Loh, bukan buat aku?"
"Buat lo, tapi gak semuanya."
"Terus buat siapa dong, kak?"
"Gue."
"Emang kakak mau makan juga?"
"Iya."
"Loh, kak Varo emang suka juga, yah?"
"Iya."
"Wah, seriusan, kak?"
"Astaga, cerewet banget sih. Perasaan tadi malam gak gini." Ketus Varo.
Apa tidak bisa gadis ini tidak bertanya yang tidak penting seperti tadi? lalu apa salahnya kalau ia suka dengan somay? ada-ada saja.
"Aku tadi malam cerewet juga, kok, kan aku tadi malam nanya-nanya kak Varo terus." Sahut Ifah dengan polosnya membuat Varo menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Iya iya serah lo, lah." Gumam Varo.
"Yaudah aku makan dulu, yah." Ifah mengambil dua tusuk somay.
"Hm."
Varo terus menyetir sambil sesekali melirik ke samping kirinya. Dia hanya melirik saja, tidak dengan kepalanya yang fokus di depan.
"Enak kak somaynya." Seru Ifah mendapat anggukan dari Varo.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARO (On Going)
Teen Fiction[ANTI PLAGIAT]🚫 𝐀𝐥𝐯𝐚𝐫𝐨 𝐏𝐫𝐚𝐭𝐚𝐦𝐚 𝐏𝐮𝐭𝐫𝐚. Anak dari pemilik PT. Pratama Tambang yang memiliki cabang diseluruh pelosok Indonesia. Lelaki tampan yang tidak suka ketika ada perempuan yang mengejar laki-laki. Ia tidak pernah membuka hati...