9.dek bilqis

113 13 4
                                    

Semoga ini menjadi pengalaman dalam memdidik seorang anak

Haidar zhafran abrisam

" ma katanya lo mau ke sekolah kok belum berangkat?" Tanya zhafran saat melihat asma yang sedang asik dengan buku novelnya.

" rapatnya di tunda mas. Soalnya sebagian anggota itu ada acara kan ini tadi mendadak.. " jawab asma yang sedang fokus pada novel yang ia baca.

" oh.. eh ma lo liat sepatu yang warna putih? Gue cari tadi ngak ketemu " tanya zhafran yang duduk di kursi ruang keluarga.

" oh itu. Tadi bang zio datang bawa sepatunya.." jawab asma

" akh.. bangsat lo bang... " ucap zhafran dan langsung menghubungi abangke nya itu.

" napa lo nelfon gue?" Tanya zio di sebrang sana

" bang lo ngapain ambil sepatu gue.. lo kan punya uang beli sono.." ucap zhafran kesal.

" ealah sepatu doang.. lo beli sana nanti gue transfer uang buat lo beli sepatu.. " ucap zio

" 2 jt " ucap zhafran

" woy adek lucknut.. mana ada sepatu harga segitu.. sepatu lo kan harga paling mahal cuma 100 ribu. Mau morotin gue ya lo.." kesal zio.

Bagaimana bisa harga sepatu semahal itu. Padahal setiap sepatu yang zhafran beli rata rata dengan harga 100 ribu. Tapi bukan hanya satu yang ia beli. Zhafran memilih harga murah agar ia bisa membeli sepatu lebih dari satu agar ia mudah gonta ganti .

" bag lo kan udah ambil sepatu gue. Ngak cuman sekali bang.. lo udah ambil puluhan kali.. " ucap zhhafran kesal.

" kalo sama sodara ngak boleh pelit.. sekali kali lo kassih gue sepatu " ucap zio tanpa raasa bersalah

" kalo lo mau tau lo udah puluhan kalli ambil sepatu gue katanya minjem ternyata lo buang.. " sindir zhafran

" ngak usah banyak bacot jadi adek.. " ucap zio dan mematikan saambungan

" ma besok besok kalo bang zio kesini janggan ijinin masuk.. bisa bisa laptop gue di bawa " ucap zhafran dan meningalkan asma menuju kamar untuk berganti pakaian.

" gue pergi. Niitip ngak lo?" Tanya zhafran

" rujak sama martabak ya mas " jawab asma

" gue mau ke mall bukan ke pasar " ucap zhafran

" ya mampir dong beli rujak sama martabaknya.. katanya nawarin " ucap asma berkacak pingang

" ta--"

" cepet beli.. asma tunggu, jangan lupa beli.. kalo lupa mas zhafran ngak boleh tidur di kamar.. " ucap asma menatap tajam zhafran

" ma gue itu ma--- iya iya gue beliin.. gue perggi " ucap zhafran langsung keluar rumah sebelum kena amuk oleh istrinya.

Di sepanjang jalan zhafran mengerutu tak jelas. Ia bingung kenapa asma selalu nitip makanan jika ia keluar apa ke mall. Biasanya cewek jika di tawarin pasti milih belanja.

ZHAFRANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang