4

3.9K 485 39
                                    

Hari ini adalah hari yang dinanti oleh hampir seluruh siswa tingkat 2 di SMA Saebom. Ya, acara kemah wajib untuk seluruh siswa tingkat 2 resmi di buka. Terdengar sorak suka cita dari para siswa.

Seluruh siswa telah berkumpul di halaman sekolah dan bersiap siap memasuki bus yang akan membawa mereka menuju tempat mereka akan berkemah.

"Culun sini lo?" teriak seorang siswa bertubuh tambun kepada seorang siswa berbadan mungil.

"Ya? Lo manggil gue?" tanyanya sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Lo pikir siapa lagi selain lo culun" jawabnya.

"Ada apa?"

"Lo liat Seojun nggak?"

"Enggak, gue juga belum liat dia, apa mungkin dia ngga berangkat ya"

"Nggak mungkin Seojun ngga berangkat"

Kim Chorong adalah sahabat karib Seojun itu tengah kebingungan mencari sahabatnya yang tak kunjung datang tersebut. Pasalnya Seojun sudah berjanji kepadanya bahwa dia pasti akan berangkat mengikuti kemah wajib yang di adakan oleh sekolah.

"Aish... kemana anak itu"

〰️

Dokter Park mengusap dahi Seojun. Kemudian ia menatap Seojun yang masih belum juga sadarkan diri.

"Seojun aa, sebenarnya apa yang terjadi? kenapa kau bisa seperti ini" gumamnya pelan sambil mengusap lembut tangan Seojun yang terpasang selang infus.

"Kumohon, segeralah bangun Seojun aa" sambungnya lagi.

Tak lama setelah itu dokter Park merasakan pergerakan dari tangan Seojun yang ia genggam.

"Seojun aa"

"Nu-nunna? kenapa aku bisa berada disini. Arghh..." Rintih Seojun saat ia memaksa untuk duduk.

"Seojun aa, akhirnya kamu bangun"

Seojun teringat sesuatu, ia harus mengikuti kemah itu, pasalnya ia telah berjanji pada sahabatnya jika ia akan mengikuti kemah itu.

"Nunna, aku harus pergi"

"Tidak bisa Seojun aa. Kau masih sangat lemah. Jahitan luka di perutmu saja masih basah"

"Tapi aku benar benar harus pergi"

"Memangnya kau mau kemana" tanya dokter Park dengan lembut.

"Aku harus pergi berkemah, aku sudah berjanji pada sahabatku jika aku akan mengikuti acara tersebut"

" Tapi kau sedang terluka, aku akan meminta izin"

"Tidak nunna, aku harus pergi"

"Seojun!"

"Nunna, kumohon izinkan aku pergi"

"Seojun, dengarkan kata nunna tetaplah disini dan jangan kemana mana, kondisi mu masih sangat lemah. Bagaimana jika terjadi sesuatu pada mu nanti?"

"Nunna, jangan khawatir aku baik baik saja."

"Hahh.. baiklah. Tapi dengan syarat jika terjadi apa apa atau kau butuh bantuan hubungi nunna, jangan sungkan oke?"

"Baiklah Nunna" Seojun tersenyum menggemaskan.

Infus dan alat medis yang menempel pada tubuh Seojun sudah di lepas. Seojun juga bersiap dengan outfit serba hitamnya.

SPASI || SuhoxSeojun (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang