19

1.9K 193 23
                                    

Chorong, sahabat karib Seojun ini menggerutu sebal dengan Seojun. Bagaimana tidak, tidur indahnya di ganggu dengan makhluk manis berkedok sahabatnya itu. Jika itu Taehoon maka sudah di pastikan ia akan menendang pantatnya. Tapi kalau sama Seojun apa Chorong berani? Oh tentu saja tidak. Pawang bayi maung itu seram seram bund.

"Aihh.. kenapa sih lo ganggu gue pagi pagi gini sih Jun? Ngga tau apa gue lagi ngimpi jadi seme nya elo. Padahal hampir aja masuk. Aishh.. Seojun sialan, lo harus tentang ini" Chorong menatap bagian bawahnya yang siap bertempur.

"Untung gue sayang sama lo, kalo ngga gue jadiin makanan doggy lo" Chorong terus menggerutu sepanjang jalan.

Ya, Chorong berjalan sendiri. Mana berani Chorong berbicara seperti itu jika sedang bersama sang oknum yang dibicarakan dan diumpati sejak tadi olehnya.

Pagi ini, Seojun minta tolong kepadanya untuk membelikan beberapa roti dan coklat di minimarket dekat apartemen Chorong. Siapa pun tau jika Seojun itu makhluk manis tukang mager.

"Pergi sendiri, beli sendiri apa susahnya sih... punya kaki punya tangan tenaga juga punya kenapa ngga di gunain?! Oh atau tenaga lo mau buat kita tempur ntar malem hemm.. gemes banget gue.. pengen tak hihh jadinya" Kurang lebih seperti itu.

Sampai tak terasa ia sampai di sebuah gang kecil dekat minimarket yang lumayan gelap dan cenderung sedikit kumuh. Chorong dapat melihat dua orang pemuda yang sedang berbicara serius.

Karena Chorong itu tingkat kekepoannya besar. Jadi ia menguping pembicaraan kedua orang pemuda itu. Dan yang membuatnya tak percaya adalah orang itu merencanakan sebuah pembunuhan.

〰️

"Gue ngga mau tau, malam ini kita harus menghabisi orang itu. Gue udah muak dengan muka sok imutnya itu. Bahkan sepertinya Suho pun udah mulai membuka hati dan pikirannya untuknya." ucap orang itu.

"Gue pikir lo harus ikhlasin itu. Mungkin Suho bukan jodoh lo. Lo harus buka mata dan hati lo, ada orang yang tulus sama lo" ucap seorang pemuda yang lebih tinggi.

"Alah, lo tau apa tentang itu. Mending lo diem dan lakuin apa yang gue perintahin ke lo. Kalo lo sampe coba coba ngelawan perintah gue, adek lo gue pastiin mati malam ini juga, gue ngga main main sama omongan gue"

"Lo jangan pernah sentuh adek gue. Gue akan lakuin apapun demi adek gue. Termasuk lenyapin Seojun dari muka bumi ini. Dan lo bakal sama Suho selamanya" ucap pemuda tinggi itu lagi.

"Walaupun gue harus nelan pil pahit, gue harus rela lo sama Suho. Gue mau lo bahagia. Walaupun setelah ini gue bakal di penjara pun gue ngga masalah asal lo bahagia Jeong walaupun dengan cara yang salah gue bakal lakuin keinginan lo. Asal lo tau hati gue sakit saat lo ngelakuin apapun demi lo deket sama dia, sedangkan ada gue disini nungguin lo sejak dulu. Andai aja gue lebih berani" lanjut pemuda tinggi itu dalam hati.

"Bagus" pemuda pendek itu meninggalkan pemuda yang lebih tinggi itu yang sedikit termenung dan menepuk pelan bahu lebarnya.

〰️

Chorong menutup mulutnya tak percaya. Ia tau betul siapa salah satu pemuda tadi. Sulit dipercaya, namun memang begitu adanya. Chorong kini tengah di landa kebingungan, dalam otaknya terus memproses apakah ia harus melaporkan ini pada pawang pawang Seojun atau tidak. Pasalnya hal ini menyangkut keselamatan Seojun.

Walaupun menyebalkan, Chorong tetap sayang pada sahabat maungnya itu.

"Gue harus bilang sama pawang pawang maung itu, tapi gue ngga ada bukti. Ntar yang ada gue malah di tuduh fitnah. Tapi ini menyangkut keselamatan Seojun. Aarghh... gue harus apa?!"

SPASI || SuhoxSeojun (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang