13

2.7K 303 47
                                    

Pagi ini Seojun menangis tersedu sedu di kamarnya. Beberapa kali sang ibu dan saudari saudarinya mencoba menenangkan dirinya. Namun nihil, bukannya Seojun berhenti menangis malah menangis sambil mengumpat.

"Hiks.. hiks huaa sakit huhu perih, hiks sakit huhu" kasihan sebenarnya, tapi lucu juga.

Kalian pikir, preman sekolah tak akan bisa merengek seperti ini. Kalian juga pasti tidak akan pernah menyangka Seojun bakal semanja ini kan.

"Huaa, ibu hiks.. sakit sekali hiks.. lagipula siapa sih yang naruh beling di sepatu gue huee hiks.." tangis Seojun semakin menjadi.

"Huaa.. perih hiks.. nunna pelan pelan hiks. Lo kok kasar banget sih hiks. Pantes aja lo jomblo sampai sekarang hiks.." maki Seojun pada nunnanya yang sedang mencabut serpihan beling yang menancap pada telapak kaki Seojun.

"Ngga sadar diri" Shin Hye menekan kembali serpihan kaca itu sebelum melemparkannya ke lantai.

"Ngga sadar diri" Shin Hye menekan kembali serpihan kaca itu sebelum melemparkannya ke lantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggep aja belingnya kek gitu, terus ada darahnya dikit)

"Cih, preman kok nangis" maki Shin Hye yang gemas dengan rengekan Seojun.

"Ya biarin, lagipula ngga ada yang liat hiks"

"Eits.. siapa bilang ngga ada yang liat. Semua sudah terekam disini, wahai anak muda" Gowoon memamerkan ponselnya di depan wajah Seojun di sertai senyum mengejek.

"Hapus!" Seojun melotot pada Gowoon yang masih menampilkan senyum mengejeknya.

Shin Hye beralih pada alkohol setelah selesai membersihkan serpihan kaca di telapak kaki Seojun. Dengan telaten Shin Hye membalut luka itu.

"Dah, selese"

Seojun masih menampilkan wajah cemberutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seojun masih menampilkan wajah cemberutnya. Rasa perih di kakinya kian menjadi jadi. Ditambah dengan rasa panas yang mulai menjalar.

"Jadi? Lo berangkat ngga?" Tanya Gowoon.

"Berangkat" Seojun menjawab dengan lemasnya.

"Kamu yakin sayang?" tanya sang ibu khawatir.

"Iya bu, aku ada ujian hari ini"

SPASI || SuhoxSeojun (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang