20

1.9K 208 40
                                    

"Lo?!"

"Iya, ini gue. Kenapa? Lo kaget?! Hahaha.. jika selama ini lo ngga sadar jika itu gue lo bener bener bodoh Seojun ah. Oh, tentu aja lo ngga tau karena gue terlalu pintar" jawab Jeong In.

"Apa mau lo? apa salah gue?"

"Gue mau Suho, dan salah lo disini banyak Jun. Karena lo, karena lo Suho ngga pernah mandang gue. Gue suka sama Suho asal lo tau Jun"

"Terus? Hubungannya sama gue apa? Gue bahkan ngga pernah deket ataupun ngobrol sama Suho"

Jeong In menggertakkan giginya geram dengan pernyataan yang diucapkan oleh Seojun. Bagi Jeong In, apapun yang keluar dari mulut Seojun adalah hal yang memuakkan baginya.

"Iya memang, tapi Suho ngga pernah liat gue, gue yang selalu mengharapkannya tapi gue juga yang di buang tanpa pernah diterima olehnya"

Jeong In mengayunkan pisau yang ia pegang ke perut Seojun dan menancapkannya secara perlahan.

"Gue ngga mau bunuh lo langsung. Gue mau liat lo menderita dulu, karena itu adalah obat buat gue.

"Arghh... lo sakit Jeong, lo gila"

"Hahahahhaha... emang, emang gue gila" ucap Jeong In sambil mendorong semakin masuk pisau itu.

Seojun tampak semakin kesakitan. Belum lagi darah yang semakin banyak yang keluar dari perutnya. Seperti itu adalah kesenangan tersendiri bagi Jeong In.

〰️

Chorong dengan cepat pergi dari tempat itu dan meminta bantuan. Chorong tidak bisa berbuat apa apa disana tadi. Ia merasa bodoh dan tolol karena tak bisa menyelamatkan sahabat manisnya.

Dan bodohnya ia, kenapa ia tidak menelpon polisi disaat tadi. Jawabannya ialah, karena panik. Siapa pun pasti akan mendadak bodoh jika berada di situasi Chorong tadi.

Tujuan Chorong saat ini adalah apartemen Suho. Hati nya menuntunnya kesana.

Tok tok tok...

Ketukan pintu brutal dari Chorong tidak membuahkan hasil.

BRAK BRAK BRAK..

Chorong semakin brutal. Ia benar benar tak bisa berfikir positif sekarang.

Chorong bisa bernafas lega sekarang. Akhirnya pintu itu terbuka dan menampilkan sesosok pemuda dingin namun pintar di sekolahnya.

"Suho, Suho tolong plis"

"?"

"Suho, Seojun ho. Seojun"

"Dia kenapa?"

"Seojun di culik"

"Oh, terus? Apa hubungannya sama gue?"

"Ho plis, gue mohon sekali ini aja Ho. Seojun dalam bahaya Ho, gue mohon bantuin sekali ini aja plis" Chorong memohon pada Suho.

"Lebih baik lo segera pergi dari apartemen gue. Gue ngga ada waktu buat main main kaya gini"

"Lo akan nyesel ho" Chorong pergi dari apartemen Suho. Ia tak menyangka jika respon Suho tidak seperti ekspektasinya.

Yah, walaupun ia juga tau Seojun dan Suho adalah rival. Tapi yang tidak ia sangka adalah Suho akan setega itu sama Seojun.

SPASI || SuhoxSeojun (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang