Im (not) Fine 2

1.4K 123 12
                                    

Happy Reading....





























"Eunghh.."

Lenguhan lembut Seojun bingung. Bingung ada dimana ia sekarang berada. Kasur empuk yang hangat. Oh jangan lupakan selang infus yang tertancap di punggung tangannya.
Yah, cukup tau ia sekarang ada di rumah sakit. Tapi siapa yang membiayainya? Adakah manusia yang mau membiayai dan menampung seorang beban sepertinya, begitulah batinnya berbicara.

"Oh, lo udah bangun?" Tanya seorang pemuda yang paling tidak ingin Seojun temui saat ini dan mungkin seterusnya.

Seojun tidak membencinya tentu saja. Coba kalian bayangkan jika kalian berada di posisi Seojun. Tapi sangat berat memaafkan pendosa seperti dirinya.

Tapi karena Seojun ini di ajarkan untuk tidak menyimpan rasa benci, tapi kali ini sangat sulit untuk benar benar memaafkannya.

"Kenapa lo nyelamatin gue" ucap Seojun memalingkan muka.

"Gue mau tanggung jawab, gue mohon liat gue sekali ini aja Jun. Gue serius tentang itu, gue mau tanggungjawab atas lo dan bayi kita"

Tanpa sadar air mata Seojun mengalir deras.

"Gue mohon sama lo, percaya sama gue. Gue janji Jun, gue janji ngga akan nyakitin lo lagi"

"Berat banget rasanya gue percaya sama lo Ho, lagipula gue ngga butuh tanggung jawab lo. Gue cuma minta lo pergi jauh jauh dari kehidupan gue.."

"Ngga, gue bakal tetep disini buat lo"

"Gue ngga butuh lo LEE SUHO!"

"GUE NGGA PEDULI HAN SEOJUN"

"Hiks.." nafas Seojun sedikit tersendat karena emosinya yang tak stabil.

Seojun terus saja menggumamkan kata kata yang sama. Dan itu membuat hati Suho semakin sesak saat mendengarkannya.

"Gue bakal rawat anak ini sendiri, gue ngga butuh lo hiks.. biarin gue pergi hiks.. jangan hancurin hidup gue lebih dari ini hiks.."

"Gue mohon Jun, jangan kaya gini. Ini ngga akan baik buat kesehatan lo sama baby kita"

〰️

"Kurang menderita apa lagi gue Ho?" Tanya Seojun tiba tiba.

Seojun tak lagi menangis, tetapi tidak ada siratan kehidupan dalam tatapan matanya. Semuanya kosong. Dan Suho paham itu. Itu semua karenanya.

Seojun mulai berhenti menangis dan juga mulai berhenti memberontak. Ia mulai berdamai dengan keadaan, begitu pikir Suho.

"Maafin gue, gue yang bikin lo kaya gini. Gue janji gue akan tanggung jawab, gue janji Jun" ucap Suho berulang ulang kali.

"Gue capek, gue mau tidur" Seojun membelakangi Suho tanpa melihatnya terlebih dahulu.

"Oke, tidur yang nyenyak sayang" Suho mengelus kepala Seojun dengan sayang.

Suho keluar dari kamar rawat Seojun dan kembali memikir kan apa yang dikatakan dokter kemarin.

Flashback

Batapa paniknya Suho ketika melihat Seojun yang terbaring di dinginnya aspal kota di malam hari. Tubuhnya menggigil kedinginan akan tetapi suhu tubuhnya begitu panas. Tanpa basa basi lagi Suho menggendong Seojun dan segera melarikannya ke rumah sakit.

Beberapa saat menunggu, dokter keluar dari ruangan tersebut.

"Bagaimana keadaannya?"

"Apakah anda suami dari pasien?" Bukannya menjawab dokter itu malah menimpali pertanyaan.

SPASI || SuhoxSeojun (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang