Bughh
Bughh
Bughhh
"Udah dibilang berapa kali hah?! Kalo pulang kerumah jangan lewat jam 6 malem!"
Lagi, Soeun harus menerima kenyataan yang lebih pahit.
"Kamu denger nggak Soeun?!!"
BUGHHH
Soeun menjerit pelan.
Gagang sapu itu terlalu menyakitkan saat terbentur ke punggungnya.
"Soeun ada latian dance, m-ma..." ucap Soeun pelan. Berusaha bangkit dari duduknya.
"Diem!"
Dan sekali lagi, satu pukulan yang lebih menyakitkan mendarat di punggung Soeun. Soeun jatuh terduduk dilantai.
"Udah lah ma, nggak usah main kasar sama Soeun" ucap seorang cowok menghampiri Soeun dan mamanya. Mengambil sapu yang ada ditangan mama dengan paksa.
Mama memalingkan wajah. Wajahnya merah padam karena marah.
Cowok itu membantu Soeun berdiri. "Mama boleh aja marah, tapi nggak harus mukulin Soeun."
"Ya tapi mama nggak suka!"
Cowok itu mendengus pelan. "Kan aku bilang nggak usah mukulin. Kalo mama nggak suka ya itu urusan mama."
"SERIM! Kenapa kamu jadi belain Soeun! Jelas jelas dia mirip papanya"
Cowok yang dipanggil 'Serim' itu menatap mama dengan kesal. "Nggak ada hubungannya aku belain Soeun sama Soeun yang mirip papanya."
"Tapi kamu udah tau kalo papanya Soeun bukan papamu!"
"Emang bukan. Aku lahir bukan dari perut mama, yang lahir dari perut mama itu Soeun. Aku nggak suka mama terus terusan nyiksa Soeun cuma gara gara dia mirip mantan suami mama."
Serim merangkul Soeun pergi keluar rumah. Nggak peduli sama suara teriakan mama dari dalam.
"B-bang Serim, nggak usah.." ucap Soeun pelan, melepaskan rangkulan Serim.
Serim hanya menatap Soeun dari atas sampai bawah. Banyak luka luka memar dilengan, kaki, dan mungkin juga di punggung Soeun.
"Kenapa lo nggak berontak setiap kali dipukul mama? Lo yang luka bego."
Soeun nggak jawab pertanyaan Serim. Dia ngerapiin rambutnya yang berantakan.
"Lo denger nggak heh?"
Soeun menatap Serim. "Ya lo bisa liat sendiri kan? Mama udah nggak suka gue, trus buat apa gue ngebela diri gue sendiri?"
"Ck. Kalo lo nggak ngelawan luka lo makin banyak. Lo nggak akan jadi anak durhaka kalo sekalipun lo ngelawan sikap kejam mama."
"Gue udah durhaka ke mama dari dulu. Paham?"
Serim menatap Soeun malas. Cewek didepannya batu banget.
"Soeun!"
Jihoon berlari memeluk Soeun dengan erat. "Lo diapain Serim?" Tanya Jihoon menangkup pipi Soeun.
"Gue nggak diapa apain bang Serim" balas Soeun lirih.
Jihoon menghela napas panjang. Beralih menatap Serim dengan kesal.
"Biasa aja liat gue, gue nggak ngapa ngapain adek lo. Mama noh yang mukulin adek lo mulu" ucap Serim balas menatap Jihoon.
Jihoon kembali menatap Soeun, "beneran? Lagi?"
![](https://img.wattpad.com/cover/254851855-288-k278148.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[4] Hurt Road
Fiksi PenggemarSoeun ft. Jake "Not about what happened, but how it all happened."