Bughhh
"LO NGAPAIN DISINI?!" Bentak Jihoon narik Soeun ke belakang tubuhnya.
Soeun kaget. Ada orang yang sekarang tersungkur dibelakangnya.
"Liat sekarang jam berapa?! Dan lo masih diluar?!" Tanya Jihoon marah.
Soeun melirik jam tangannya. Udah jam 10 lewat 15 menit.
"Ayo pulang!" Ucap Jihoon lagi. Kali ini dia narik tangan Soeun buat naik ke motor besarnya.
Soeun nurut. Walau dia masih takut sama Jihoon yang ngebentak dia.
"Ngapain diluar malem malem?" Tanya Jihoon dingin.
"Gu-"
"Berani jawab?!"
Soeun diem. Jihoon selalu gitu. Dia nggak peduli sama penjelasan Soeun.
Jihoon ngarahin motornya ke rumah tantenya.
"Tantee" ucap Jihoon membuka pintu dengan keras.
"Tante udah tidur..."
"Oh?! Karena tante udah tidur lo berani keluar rumah?"
"Ngg-"
"Ada apa sih ribut ribut?" Tanya tante berjalan menghampiri mereka berdua.
"Liat kelakuan Soeun tan, dia keluar malem malem. Dan hampir aja dia diganggu orang kalo Jihoon nggak dateng tepat waktu."
Tante noleh ke Soeun, tersenyum kecil. "Udah sana kamu ke kamar, trus tidur."
Soeun menunduk, lalu berjalan ke arah tangga tanpa bicara sepatah katapun.
"Kok?!" Kaget Jihoon.
"Jihoon, jangan marah marahin adekmu. Udah cukup biarin dia tenang disini" ucap tante menenagkan Jihoon.
Jihoon menarik napasnya pelan. Sekelebat kenangan kenangan lama terlintas dipikirannya. Membuatnya sadar sama yang dia lakuin.
"Kamu balik ke kamar sana, besok pagi minta maaf ke Soeun."
Jihoon nurut. Cowok itu menghela napas, jalan ke kamarnya.
Sementara itu,
"Loh? Soeun mana? Apa gue kemaleman datengnya ya?" Gumam Jake.
Karena ga enak mau ngembaliin bajunya Jihoon besok besok, Jake mutusin buat kerumah tantenya Soeun. Siapa tau kan Soeun nggak boleh keluar tadi.
Dia ngelajuin motornya ke rumah tantenya Soeun. Sampai sana, rumah udah sepi.
Dia mau ngasih tau ke Soeun, tapi dia sendiri nggak punya nomernya Soeun. Kemarin nomernya Jake sempet ganti. Mau minta ke Jiyoon nanggung, pasti orangnya juga udah molor.
Tapi mata Jake beralih ke jendela kamar yang lampunya masih nyala. Tapi detik itu juga lampunya padam.
Jake yakin itu kamar Soeun. Dia inget waktu dia ke atas, kamar Soeun ada balkonnya.
Tanpa pikir panjang, Jake manjat pagar rumah tante soeun. Bodohnya lagi paper bag isi bajunya Jihoon dia tinggal diatas motor.
Jake mendarat dengan aman dipekarangan rumah tantenya Soeun. Dengan pencahayaan nya minim, dia nyusun strategi buat bisa naik ke kamar Soeun.
Kebetulan ada pohon mangga yang dahannya mepet ke balkon kamar Soeun. Jake bisa manfaatin itu buat manjat.
"Susah juga anjir" gumamnya waktu nyoba manjat.
Didalam kamar Soeun sendiri, cewek itu lagi tiduran natap langit langit kamarnya. Dia masih kaget setelah dibentak bentak Jihoon tadi.
Pandangannya beralih ke balkon setelah dia denger sesuatu dari luar. Dia mau cek, tapi tadi dia denger Jihoon tadi keluar kamar. Dia takut dimarahin Jihoon karena belom tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
[4] Hurt Road
FanfictionSoeun ft. Jake "Not about what happened, but how it all happened."