Chapter 1

8.2K 460 8
                                    

Matahari mulai malu-malu menampakan dirinya dari ufuk timur, kicauan burung mulai menyahut, membangunkan seorang gadis remaja dari mimpi indahnya.

Gadis itu mengerjapkan matanya perlahan, dan mulai menduduki dirinya diatas kasur, ia tak lupa berdo'a sebelum beranjak dari kasur kemar mandi. Hal itu menjadi kewajiban rutin yang ia lakukan.

Segera ia bangun dari kasur, lalu melakukan ritwal paginya, tidak lama kemudian ia keluar dari kamar mandi dan lekas mengerjakan kewajibannya sebagai muslim. Sholat subuh.

Setelah selesai solat, ia mulai bersiap-siap untuk pergi berangkat sekolah. Pakaian seragam yang mulai itu terlihat sedikit mengecil ditubuhnya. Ingatkan dia jika gajian untuk membeli baju seragam yang sudah kekecilan.

Mengingat gajian, ia tidak jadi membeli seragam. Uang gajiannya nanti untuk membayar hutangnya kepada Clara. Ia menghela nafas pelan.

"Semangat Jennie! Jangan pantang menyerah. Lagi pula bajunya juga masih pas. Dan beruntung lah kamu membeli  seragam SMP yang ukurannya sedikit besar dibadanmu, jadi kau tak perlu membeli seragam baru" Ucapnya menatap pantulan dirinya di cermin.

"Dan bersyukur-nya aku, seragam yang harus dibeli dari sekolah, dibayar oleh orang tuanya Jane" lanjutnya.

Ia mulai mengambil tas yang menggantung di kursi meja belajar, dan segera keluardari kamar menuju dapur. Ia menaruh tasnya dikursi meja makan, dan menghampiri ibu panti yang biasa dipanggil Bu Dewi.

"Ibu.. Jennie bantuin ya" Ia mengambil beberapa sayuran untuk dipotong, Bu Dewi hanya tersenyum melihat Jennie, ia mulai melanjutkan masaknya yang sempat tertunda karena pertanyaan -ralat- pernyataan Jennie.

Sudah hampir setengah jam Dewi dan Jennifer berada didapur berkutat dengan peralatan dapur, dan selesai juga masakan mereka.

Jennie membantu Dewi meletakan masakannya diatas meja. Lalu menyediakan piring untuk anak-anak panti nanti. Selesai menyediakan piring, Jennie langsung memakan sarapannya dan tak lupa ia menyiapkan bekal untuknya nanti disekolah. Sedangkan Dewi sedang membangunkan anak panti yang masih tertidur.

Selesai sarapan Jennie pamit kepada Dewi pergi ke sekolah.

───── ♦♦♦ ─────

Sesampainya disekolah, Jennie langsung memarkirkan sepedanya didekat pohon, lalu mengikat ban sepedanya dengan rantai.

Selepas mengikat ban sepedanya. Jennie langsung berjalan menuju ke kelasnya, dengan  wajah ceria. Sesampainya dikelas ia langsung menghampiri kedua sahabatnya.

"Pagi Jane, Pagi Lian" sapa Jennie dengan senyum manis yang mengembang di wajahnya.
"Pagi juga Jen" sahut kedua temannya yang bernama Jane Keiza Abraham dan Liandra Myra Medison. Kedua adalah sahabat Jennie dari kecil.

Jane adalah anak terakhir dari keluarga Abraham yang terkaya no. 7 Dan Liandra adalah anak terkaya no.8

Mereka tidak membeda-beda kan Jannie yang hanya anak yatim. Mereka selalu membantu Jennie jika Jennie kesusahan.

Kringggggg Kringgggg

Bel masuk berbunyi, para siswa/i yang masih diluar segera masuk kedalam kelasnya masing-masing. Pelajaran pun dimulai.

───── ♦♦♦ ─────

Kringgggg Kringgggg

Bel pulang sudah berbunyi, para siswa/i mulai berhamburan keluar dari kelas masing-masing. Tak tercuali dengan Jennie dkk.

"Lo dijemput Li?" tanya Jane
"Iya, gue dijemput, tuh udah nyampe" jawabnya sambil menunjuk sebuah mobil yang terparkir di depan gerbang sekolahnya. "Gue duluan ya" lanjutnya seraya melambaikan tangan kearah kedua sahabatnya dan berlari menuju mobilnya.
"Hati-hati!" Teriak Jane dan Jennie

Jennifer [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang