Chapter 8

3.8K 243 6
                                    

"Princess!"

Jennie mendongak dengan lemah, bibirnya terlihat pucat, matanya juga sayu. "A-abang, perut Jennie perih" lirihnya

Sontak ketiga pemuda itu langsung menghampiri Jennie, dan mengucapkan kata maaf berulang kali.

"Maaf princess, abang lupa"

"Woy! itu Jennie kenapa?" teriak Lena dari depan pintu, ia sudah melihat Jennie dengan keadaan yang pucat.

Gisel, Lena, dan Ara langsung berjalan menghampiri meja Jennie "Ini Jen, minum dulu susu nya sama makan roti nya. Nanti kalau udah selesai makannya kita ke UKS" Lena memberikan susu dan roti coklat ke Jennie.

"Makasih" lirih Jennie sembari tersenyum kearah Lena. Lena membalas dengan senyuman. Jennie memakan roti setengah dan menghabiskan susunya.

"Abisin sayang rotinya" tegur Malvin

Jennie menggeleng pelan, mereka menghela nafas. Daran langsung mengangkat Jennie dengan bridal style. Melangkahkan kakinya keluar kelas Jennie, bertepatan dengan murid yang ingin masuk kelas karena bel jam pelajaran selanjutnya akan dimulai.

Para murid yang berada dilorong kelas terpekik tertahan, melihat Daran menggedong Jennie, dan diikutin oleh Daren dan Malvin dibelakangnya.

'Aaaaaa itu dia siapa anjir digendong sama Daran'

'Gila gila gila itu murid baru kan?'

'Aaaaa gue juga pengen dong di gendong sama Daran'

'Jan halu lo markonah'

'Lo mah gk bisa gitu dukung gue'

'Cih, murid baru kok udah kegatelan'

'Ck, dasar jalang'

Jennie mengeratkan pelukannya di leher Daran dan menyembunyikan wajahnya di dada Daran. Daren dan Malvin yang mendengar perkataan itu langsung berhenti.  Daran melanjutkan perjalanan menuju UKS sedangkan Daren dan Malvin akan menyurus hama.

Sesampainya di UKS Daran langsung menidurkan Jennie di brangkar yang tersedia di ruang tersebut. "Kamu istirahat ya, soal ijin jam pelajaran biar abang yang urus, kamu tidur aja, nanti kalau sudah jam pulang abang bangunin, ngerti?" Jennie mengangguk dan mulai mencari posisi nyaman hanya selang beberapa menit Jennie sudah pulas dengan tidurnya.

Di waktu yang sama namun lokasi berbeda. Malvin dan Daren sedang berhadapan dengan hama yang berani berbicara sembarangan tentang adik tercinta mereka.

"Ucap sekali lagi apa yang lo bilang barusan" Malvin mentap tajam hama tersebut.

Yang ditatap seketika menunduk takut, saat berhadapan langsung dengan prince keluarga Delbert. "Ya - yang mana?" Jawabnya gugup

"Ucapan lo tadi bangsat!" Daren menahan amarah saat ini karana hama nya ini pura-pura tidak mengetahui.

Siswi itu tertegun, ia menengguk susah air liurnya. Dengan sedikit keberanian ia menjawab dengan gugup "Ja-jalang"

PLAK

"Itu buat lo yang udah berani bilang adik gue jalang, gue lepas lo kali ini. Tapi sampai gue liat lo lagi atau mendengar lo memaki atau menjelekkan nama adeik gue, gue pastikan. HIDUP LO GK AKAN TENANG. Camkan itu!" Malvin pergi meninggal siswi itu yang tertunduk.

Jennifer [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang