Chapter 4

6K 345 8
                                    

Arthur memanggil seluruh putra anggota keluarga Delbert, termasuk Charles yang sebagai kepala keluarga Delbert dan Austin sebagai adik kandung dari Arthur.

Ia menceritakan kejadian yang baru saja dialami oleh Princess keluarga Delbert. Para lelaki keluarga Delbert mengeraskan rahang mereka, kedua tangan sudah terkepal kuat. Mereka harus mati jika berlian berharga Delbert luka sedikit saja.

"Di mana orang itu?" Tanya Charles dengan tenang, namun terlihat dari sorot matanya ia menaruh dendam dengan orang itu.

"Ditempat biasa, aku sudah menyuruh Jeff untuk membawanya"

"Bagus, kita kesana sekarang. Biarkan  Princess beristirahat"

Mereka semua keluar pergi kelokasi dimana sandera mereka di tempatkan. Tak lupa juga mereka menyiapkan bodyguard di depan pintu kantor Arthur.

───── ♦♦♦ ─────

Disebuah ruangan yang temaran dan bau anyir yang menyerbak, terdapat seorang wanita dengan tubuh yang terikat dibangku, matanya memejam, tanpa tahu bahwa kehidupannya sudah diujung tanduk.

Suara langkah kaki yang bergema membuatnya sadar dari alam bawahnya, mata nya mulai menyesuaikan dengan cahaya.

Langkah kaki itu berhenti tepat didepan nya, ia mendongak melihat siapa yang berada didepannya. Matanya melotot tanda tak percaya pada apa yang ia lihat.

Ingin ia segera kabur dari hadapan mereka, namun tangan serta kakinya terikat dengan sangat erat,

"Le.. Lepaskan aku, ku mohon, aku tidak tahu kalau itu adalah putri dari keluarga Delbert, aku tidak akan mengulanginya lagi tuan. Ku mohon lepaskan aku" ia menatap orang yang berada didepannya dengan tatapan memohon. Sungguh ia tidak tahu bahwa yang ia katai adalah putri kecil keluarga Delbert.

"Kau pikir kata maaf dapat merubah segalanya?" Tanya Kevin menatap sinis perempuan yang berada di hadapannya.

"Tidak perlu berlama-lama lagi, tangan ku sudah gatal dari tadi" sahut Malvin

"Baiklah kita akan memulainya, mau mulai dari mana dulu? Tangan? Kaki? Atau.. Wajah?" Daren mengeluarkan pisau lipatnya dari saku lalu di elus dengan sayang sambil melihat targetnya.

Wanita itu hanya bisa menangis, sungguh sial nasibnya yang berhadapan langsung dengan keluarga Delbert.

Daran mendekati wanita itu, tangannya mengelus lembut lengan wanita itu, ia mengeluarkan pisau lipat dari saku nya. Lalu menggores pola abstrak pada tubuh korban.

Daren, Malvin, Kevin, dan Erland juga tidak tinggal diam, mereka juga melakukan hal yang sama dengan seperti Daren. Para lelaki tetua di keluarga Delbert hanya menunggu kelima dari anak mereka.

"Jari-jari mu sangat lentik, bolehkah aku memotongnya? Sangat cantik untuk dipajang, bukan?" Ucap Erland sembari memotong jari-jari tangan sang korban.

"AAAARGGGHHH" teriakan sang korban menggema diseluruh ruangan. Para keluarga Delbert tidak memperdulikan suaranya itu. Mereka tetap melanjutkan aksi mereka.

Kelvin mencongkel kedua mata sang korban, sedangkan Malvin ia merobek mulut korbannya hingga ke ujung telinga, Sedangkan Daren ia membelah tubuh korban dan mengeluarkan isi tubuhnya.

Meresa sudah puas dengan hasil karya mereka, mereka segera menjauh, dari sang tubuh. Charles menembakkan peluru ke kepala korba, diikuti Austin yang menembakki beberapa peluru di tubuh korban, terakhir Arthur mengambil samurai yang sedari tadi dipegang oleh salah satu bawahannya, lalu menebas kepala korban.

Kepala itu menggelinding kearah pojok ruangan. Para bawahan yang berjaga disitu bergendik ngeri melihat keganasan majikan mereka, mereka sudah tau, namun masih belum terbiasa dengan hal semacam itu.

Jennifer [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang