Chapter 11

3K 216 10
                                    

jangan lupa vote, komen, dan follow akun aku. Terimakasih.

Dan happy 17k, thank u yang udah dukung dan baca cerita ini. Aku sangat berterimakasih kepada kalian yang masih setua menunggu kelanjutan cerita ini.

Love you all
H

APPY READING!!!!!

──── ♦♦♦ ────

Raka membaringkan Jennie di brankar UKS. Ia meminta kepadaseorang siswi yang bertugas menjaga UKS untuk mengambilkan minyak kayu putih.

Ketika sahabat Raka hanya memperhatikan Raka yang sibuk dengan seorang gadis yang terbaring di brankar. Tanpa ada yang ingin mengatakan sesuatu.

Siswi tersebut memberikan minyak kayu putih kepada Raka, setalah memberikannya kepada Raka ia langsung keluar dari ruangan tersebut. Raka segera mengoleskan minyak tersebut di bawah hidung Jennie.

"Pstt, Van, Raka tumben peduli sama cewek?" Bisik Cio kepada Devan.

Yang di tanya hanya mengendikkan bahu, lalu pergi meninggalkan mereka. Cio dan Caka langsung berlalu menyusul Devan, sedangkan Raka menunggu Jennie sadar.

──── ♦♦♦ ─────

"Weh anjir, si Raka gendong cewek dong" Heboh Dandi

"Apaan sih, Raka cuma gendong doang heboh banget" sahut Farhan sinis

"Lo kaya gak tau aja si Raka, Han. Dia tuh super dingin kek Devan, Brian, sama si Gibran" jelas Dandi

"Ck. Terus kenapa mesti heboh lo-nya"

"Masalahnya, cewek yang di gendong Raka itu kek adiknya si kembar" sahut Dandi

"Ulangin coba" celetuk Daren

"Ha? Yang mana?" Tanya Dandi

"Ck. Yang barusan lo ngomong"

"Yang di gendong Raka kek adik lo"

Sontak mereka bertiga langsung berlari ke UKS. Mereka langsung berfikir akan kena sentuhan kasih sayang lagi dari para tertua di keluarga mereka.

Kenapa bisa lalai lagi coba. Fikir mereka.

Sesampainya di UKS, mereka langsung membuka pintu UKS secara kasar, dan melihat Jennie sedang disuapi oleh Raka sembari melihat ke arah pintu.

"Abang kenapa?" Tanya Jennie dengan memeiringkan sedikit kepalanya diikuti kedipan mata yang lucu.

Duo D dan Malvin langsung menghampiri Jennie, Raka yang mengerti langsung berpindah posisi di sudut ruangan, memberi ruang untuk ketiga abangnya Jennie.

Badan Jennie diputar oleh ketiga abangnya, yang memperhatikan badan Jennie seraca detail. Takut adik mereka ada lecet seinci aja, membuat nyawa mereka bisa terancam.

"Abang~ badan Jennie jangan diputer-puter, pusing tau" rengek Jennie. Mendengar rengekan Jennie, mereka langsung berhenti.

"Kamu gapapa kan? Gak ada yang lecet kan? Gak diapa-apain sama dia kan?" Ucap Malvin sembari menunjuk Raka

"Jennie tuh gapapa, cuma badan Jennie lemes banget, tadi Jennie gak sarapan, karena telat. Lagian abang kenapa gak bangunin Jennie sih? Jennie kan jadi kesiangan. Pokoknya Jennie marah sama abang karna abang ninggalin Jennie"

"Sayang,maafin abang dong, abang lupa kalo kamu masih dikamar. Tadinya abang mau samperin kamu, eh temen abang telepon, suruh dateng pagi" Jelas Daren

Jennifer [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang