⩩✦↷O6。┊FAILED TO RESIGN

143 31 114
                                    

Sebuah dentuman terdengar dari tempatku berasal, membuatku membuka mata perlahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah dentuman terdengar dari tempatku berasal, membuatku membuka mata perlahan. Aku menelisik di balik kegelapan, hanya ada suara berdebum dan makian orang yang samar-samar kudengar. Aku tak ingat betul bagaimana aku bisa berakhir di tempat yang gelap ini. Namun yang pasti, kepalaku terasa pening sekarang.

Aku mencoba untuk berdiri dan mencari jalan keluar. Pertama kali mencoba, aku terjatuh. Ternyata tenagaku belum terkumpul seluruhnya. Namun untuk yang kedua kalinya, aku berusaha agar tiba di sebuah celah ruangan yang bersinar.

Celah tersebut berada di sudut ruangan yang samar-samar dapat kulihat dengan jelas. Tatkala aku tiba di celah tersebut, aku pun mendorongnya. Ternyata hanya sebuah pintu kayu yang tak tertutup rapat.

Dari sini aku dapat melihat sosok yang beberapa saat lalu meninggalkanku sendirian. Ia tengah menghajar habis-habisan beberapa orang dengan pakaian yang sudah kumal. Mas Ge benar-benar terlihat marah.

Aku pun berinisiatif untuk menghampirinya. Mencoba untuk menenangkannya agar tidak tersulut emosi. Aku mulai mengetahui apa yang terjadi sekarang. Ternyata aku sempat diculik tadi.

"Kamu nggak apa-apa kan, Ra? Apa yang kamu rasain?"

Dari nada bicaranya, sepertinya Mas Ge sudah mulai menghilangkan jarak di antara kami. Ia sudah tidak berbicara formal dan dingin kepadaku. Bahkan raut wajahnya benar-benar tampak mencemaskanku.

"Saya baik-baik saja. Bapak tidak perlu sekhawatir itu dengan saya. Terima kasih, Pak."

Sengaja aku bersikap formal kepadanya lantaran ingin menciptakan kembali jarak di antara kami. Namun berkali-kali hati kecilku berteriak, mencoba menolak dengan pemikiran gilaku barusan. Bukannya aku tidak ingin memperbaiki keadaan. Namun jika sudah menjadi milik orang, aku tak ambil pusing untuk langsung meninggalkan.

"Aku udah hubungi polisi tadi, mereka akan segera sampai. Sepertinya kamu masih shock. Kamu ha--"

"Jangan mengkhawatirkan saya, Pak. Saya tidak apa-apa," potongku dengan cepat.

Sepertinya Mas Ge paham dengan maksudku barusan. Walaupun aku tidak mengatakannya langsung, namun ia selalu tahu apa yang aku inginkan. Namun di sisi lain ia juga acap kali mengetahui kebohonganku.

"Jangan pernah mengulang kesalahan yang sama, Ra. Kalau kamu memang mau terus begini, aku akan mundur."

Seharusnya aku senang mendengar penuturan Mas Ge barusan. Namun mengapa rasanya begitu sesak? Sebelum air mataku luruh, dapat kulihat salah satu di antara mereka mulai bangkit dan menghampiri Mas Ge dari belakang. Aku yang sudah tahu apa yang akan mereka lakukan, langsung menarik Mas Ge agar menjauh.

Dengan tenagaku yang masih belum terkumpul semuanya, aku berlari dan menendang pria itu hingga terjatuh. Tampak, Mas Ge terlihat sedikit terkejut. Sepertinya Mas Ge lupa jika aku dulunya preman sekolah. Tak berselang lama, sirine dari mobil polisi pun datang.

GZ SERIES 02 - MY EX IS MY HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang