⩩✦↷O7。┊LOOKING FOR A PAID HUSBAND

142 30 118
                                    

Rapat baru saja usai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rapat baru saja usai. Benar kata Mas Ge, kami memiliki jadwal rapat. Seusai rapat, Anna kembali menghampiri pria yang kini tengah berjalan beriringan denganku. Anna hanya tersenyum melihat kami, atau lebih tepatnya kepada Mas Ge.

"Kamu pasti capek banget, ya? Nanti malam boleh aku menginap di apartemen kamu?"

Mataku seketika membola mendengar penuturan Anna. Ingin sekali aku membanting dan membuangnya jauh-jauh, namun lagi-lagi aku hanya bisa diam dan berusaha menetralkan kembali raut wajahku sebelum mereka mengetahuinya. Anna yang berusaha menggandeng tangan Mas Ge pun seketika ditepis oleh pria itu.

"Sudah aku bilang berapa kali, Anna? Sedikitpun aku tidak memiliki perasaan kepadamu, bahkan pernikahan kita tidak akan pernah berlangsung."

Setelahnya, Mas Ge langsung berlalu dan meninggalkanku yang masih berjalan sambil melihat layar iPad milikku. Sekilas dapat kulihat jika Anna melirikku sinis. Namun seketika ia tersenyum dan mencekal tanganku, berusaha untuk menghentikan langkahku. Pandanganku pun sukses teralihkan dan kamipun beradu pandang.

"Saya tahu semua kisah masa lalu Ibu Kepala dengan tunangan saya. Saya harap Ibu Kepala tidak mencoba-coba untuk merebut Gerald dari saya," ucapnya dengan pelan namun masih dapat kudengar dengan jelas.

Aku hanya tertawa sambil menggelengkan kepalaku. Apa wanita di depanku ini sudah gila? Jelas saja Mas Ge tidak mau dengannya, tampilannya saja seperti wanita murahan. Seketika aku teringat dengan penuturan Anna beberapa saat yang lalu perihal menginap di apartemen Mas Ge.

"Lalu?"

Kini senyuman itu terganti oleh pandangan sinis yang membuatku ingin mencakarnya. Ia pikir rupanya cantik dan menawan bak bidadari surga? Atau bak bidadari kayangan? Sayangnya ia hanya seorang wanita yang bermodalkan make up tebal dengan aromanya yang begitu pekat. Aku benci aroma make up yang seperti demikian.

"Sekarang Ibu Kepala sudah bukan siapa-siapa Gerald lagi. Ibu Kepala juga tidak berhak untuk dekat-dekat dengan calon suami saya lagi."

Tawaku kembali pecah. Bagaimana bisa aku tidak punya hak untuk dekat dengan Mas Ge? Kami saja memiliki profesi yang mengharuskan untuk terus bekerjasama dan dekat. Jika kamu tidak dekat, bisa-bisa kena tegur Pak Shivash.

"Jika saya tidak memiliki hak untuk dekat-dekat dengan Bapak Manajer, silakan Anda tanyakan sendiri kepada Chairman kami, Pak Shivash. Sudah dipastikan Anda akan diseret oleh security dan tidak diperbolehkan untuk memasuki kantor ini lagi. Saya permisi."

Aku merasa puas melihatnya hanya terdiam dan tidak lagi membantah. Sekarang aku mulai mengetahui bagaimana sifat calon istri Mas Ge yang sebenarnya. Tidak lebih seorang wanita yang bermodalkan make up belaka.

***

Baru saja aku berbahagia lantaran tugas-tugasku telah selesai, Pak Shivash datang memasuki ruangan divisi pemasaran dan memintaku untuk menggarap tugas-tugas baru yang telah menanti. Beliau juga mengatakan jika ada beberapa tugas yang harus diselesaikan bersama manajer. Sepertinya aku harus lembur lantaran ingin sekali besok bisa bersantai dan berlibur tanpa tugas yang membebani.

GZ SERIES 02 - MY EX IS MY HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang