4. Park Sunghoon

1.7K 247 29
                                    

Heeseung sudah berangkat pagi sekali, Jungwon baru tau kalau jadwal bimbingan Heeseung setiap hari di pagi hari dan akan kuliah siangnya jika ada jadwal.

Tetapi jarang sebenarnya, karena akhir-akhir ini Heeseung hanya sibuk mengurus skripsi dan bimbingannya. Sebentar lagi Heeseung akan wisuda.

Pagi ini seperti biasa, Jungwon tengah duduk di meja makan. Baru saja ia menyelesaikan sarapannya dan sekarang sedang meneguk susunya yang hampir habis.

"Nak Jungwon, gak telat? Ini udah jam berapa loh nanti kamu ketinggalan bus."

Jungwon turun dari kursinya, berjalan ke arah sofa dan mengambil ranselnya kemudian disampirkan ke bahu kanannya.

Ia menoleh menatap bibi, "hari ini Jungwon dijemput teman, Bi. Jadi gak papa kalo ketinggalan bus."

"Oh begitu."

"Iya, Bi. Kalo gitu, Jungwon berangkat dulu."

Setelah berpamitan, Jungwon segera beranjak keluar rumah. Malam tadi Sunghoon bilang ia akan menjemput Jungwon ke rumah, tapi Jungwon melarang dan meminta agar menunggunya di halte saja.

Jungwon tidak heran lagi darimana Sunghoon mendapatkan nomor ponselnya dan tau alamat rumahnya. Ia tak lupa kok kalau ia pernah menyerahkan sebuah kartu nama pada Sunghoon.

Langkah kaki Jungwon berhenti di dekat halte, tidak tau kenapa berjalan terasa lebih cepat sampai daripada berlari seperti tempo hari.

Ia sudah melihat kalau sebuah mobil BMW yang kemarin ditumpanginya sudah terparkir rapi di dekat halte. Jungwon yakin kalau itu adalah Sunghoon.

Sunghoon awalnya berdiri menyandar pada kap mobilnya sambil melipat tangan di depan dada, tetapi ketika ia melihat Jungwon datang, tubuhnya berdiri seketika.

"Lama banget sih lo."

"Maaf, Kak. Lagian 'kan kak Sunghoon yang mau jemput gue, jadi bukan salah gue."

"Ya harusnya tau diri dong. Cepetan masuk."

Jungwon menurut. Tangannya meraih kenop pintu mobil dan membukanya, kemudian masuk dan duduk di jok sebelah kemudi. Sunghoon juga sudah siap di depan setirnya.

"Sebenernya gue gak punya mata kuliah pagi ini."

Sunghoon menoleh, "ya udah, tunggu aja sampe mata kuliah lo mulai," jawabnya santai dan mulai fokus pada kemudi yang baru saja ia jalankan.

Jungwon cemberut, "sebenernya ini waktu gue istirahat enak di rumah. Jadwal gue hari ini jam sebelas," lanjutnya dan menyandarkan kepalanya ke sandaran jok.

Sunghoon tidak peduli, ia tetap fokus pada jalanan.

"Lalu maksud kak Sunghoon ngajak gue pergi bareng buat apa? Kak Sunghoon juga pasti ntar langsung masuk."

"Jadi lo minta ditemenin?"

"Ya enggak lah!"

"Lalu? Sekarang masalahnya apa?"

Jungwon menghela nafas tak percaya, bisa-bisanya orang ini bertanya masalahnya apa?

"Masalahnya itu, gue harus nunggu tiga jam sampai jadwal gue dimulai, Kak."

"Ya udah, lo tunggu aja."

Jungwon menatap Sunghoon tak percaya, mulutnya gatal pengen mengumpat pada Sunghoon, tetapi Heeseung sudah mengajarkan padanya kalau mengumpat itu bukanlah perkataan yang sopan terlebih pada orang yang lebih tua.

Tetapi Jungwon kepikiran sesuatu, sekali-sekali mengumpat tidak apa-apa, 'kan? Lagi pula Heeseung tidak akan tau.

"Sialan," gerutunya pelan dan kembali menyandarkan tubuhnya pada sandaran jok.

𝐂𝐡𝐨𝐢𝐜𝐞 || 𝑆𝑢𝑛𝑔ℎ𝑜𝑜𝑛 𝑋 𝐽𝑢𝑛𝑔𝑤𝑜𝑛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang