7. Thalasemia

1.2K 212 35
                                    

Jungwon dan Sunghoon sedang berjalan ke arah parkiran di gelapnya malam itu. Langkah mereka dibilang cukup pendek saat hujan mulai reda namun udara tetap saja menusuk.

Jaket milik Sunghoon sekarang bersarang ditubuh Jungwon, tadi diberikan oleh Sunghoon karena ia tau Jungwon kedinginan dan menyerahkan jaket itu ke tangan Jungwon.

Jungwon sudah tidak mengangis lagi, tapi beberapa kali ia menarik ingusnya, sisa tangisnya yang tadi.

"Kak."

Langkah Jungwon terhenti, Sunghoon yang mendengar panggilan Jungwon juga ikut berhenti dan menoleh pada Jungwon yang juga menoleh padanya.

"Kenapa?"

Tangan Jungwon terulur, menyerahkan sebuah buku berjudul 'psikologi pendidikan' milik Sunghoon.

Sunghoon mengernyit melihatnya.

Mengetahui respon Sunghoon, Jungwon tersenyum tipis dan berseloroh, "gue udah nemuin buku yang kak Sunghoon cari. Nih."

Sunghoon tertegun, Sunghoon baru tau kalau ternyata Jungwon adalah anak yang sebaik itu.

Dengan ragu, tangan Sunghoon terangkat pelan, mengambil alih buku yang ada ditangan Jungwon dan sekarang berpindah ke tangannya.

"M-makasih ya, Won."

Jungwon mengangguk, "maaf ya, Kak, gue gak izin buat meluk kak Sunghoon. Soalnya gue udah takut banget."

"Gak papa. Maaf juga tadi gue gak sengaja ninggalin lo, dan gue gak tau kalo ternyata perpustakaan udah dikunci. Gue kira lo udah pergi duluan."

"Enggak kok. Kak Sunghoon gak salah, malahan gue mau minta makasih ke kak Sunghoon karna udah nolongin gue."

"Udah, gak usah makasih. Gue anter lo pulang."

Sunghoon mencoba biasa saja. Seberapa salahnya ia kali ini, toh Sunghoon sudah menembus kesalahannya dengan kembali menyelamatkan Jungwon.

Jungwon dan Sunghoon masuk ke dalam mobil, mata Jungwon menangkap sesuatu, "oh iya gue lupa tas gue di sini."

"Pikun sih."

Mata Jungwon langsung menoleh pada Sunghoon, tatapannya tidak suka, "sembarangan! Gue gak pikun ya, Kak."

Sunghoon tertawa, ia sedikit lega akhirnya Jungwon tidak sedih lagi dan cerewetnya kembali.

Pedal gas mulai diinjak oleh Sunghoon, mobil maju perlahan. Membelah jalan kota Seoul di malam hari.

Jalan raya cukup ramai malam ini meskipun cuaca lumayan dingin. Keadaan di dalam mobil hanya hening, Jungwon menyandarkan tubuhnya ke sandaran jok karena ia begitu kelelahan.

Mata Jungwon mulai memberat, kalau sudah dingin namun dia memakai pakaian yang tebal begini, Jungwon bawaannya akan mengantuk.

Sunghoon melirik sebentar ke arah Jungwon yang matanya hampir terpejam. Banyak pikiran yang berkeliaran di benaknya. Jungwon anak sebaik itu, kenapa Jake ingin melakukan ini padanya?

Bahkan Jungwon adalah anak yang sangat baik menurut Sunghoon, apa masalah mereka sampai-sampai Jungwon harus melalui ini semua?

Kalau bukan demi menyelamatkan adiknya, Sunghoon bersumpah tidak ingin mencelakai anak seperti Jungwon.

Kalau boleh jujur, Sunghoon tidak tega.

Jungwon masih seperti anak kecil yang polos baginya. Jungwon percaya begitu saja pada siapapun, seperti percaya padanya padahal mereka baru kenal satu Minggu ini.

Kruk kruk

Jungwon langsung terbangun dari tidurnya, Sunghoon juga langsung menoleh pada Jungwon.

𝐂𝐡𝐨𝐢𝐜𝐞 || 𝑆𝑢𝑛𝑔ℎ𝑜𝑜𝑛 𝑋 𝐽𝑢𝑛𝑔𝑤𝑜𝑛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang