32. Hurt

867 136 44
                                    

Setibanya mobil Jay dan motor Ni-ki di rumah Jungwon, ternyata oknum yang kabur malah tertidur di mobil.

Jay mengangkatnya dengan pelan takut membangunkannya dan diikuti oleh Ni-ki yang berjalan di belakangnya.

"Kok bisa tidur, Kak? Bukannya tadi memberontak?"

"Karena lagi sakit mungkin," jawab Jay tenang. Setidaknya mereka sudah menemukan Jungwon sebelum matahari tenggelam.

Heeseung yang sedari tadi khawatir segera membukakan pintu ketika mendengar bel dan Jay yang sedikit memanggil namanya.

"Astaga, anak ini," gumam Heeseung khawatir saat Jungwon berpindah ke gendongannya.

Heeseung ingin bertanya banyak hal, namun sepertinya lebih baik membawa Jungwon ke kamarnya terlebih dahulu agar mereka bisa mengobrol dengan sedikit tenang.

"Kalian pasti belum makan sore karena mencari Jungwon. Bibi udah siapin makan malam, kalian duluan lah nanti ku susul," lanjut Heeseung dan diangguki kedua orang itu.

Langkah kaki Jay dan Ni-ki berbelok ke arah dapur dan benar saja meja makan sudah dipenuhi oleh beberapa makanan enak.

"Nak Jay, nak Ni-ki," sapa bibi, "ayo duduk, makan. Bibi udah siapin semuanya."

Jay tersenyum tipis, merasa tidak enak padahal ini memang sudah tugasnya bibi, "terima kasih, Bi."

"Nak Jungwon baik-baik aja, 'kan?" tanyanya namun tangannya sibuk membereskan alat memasaknya.

"Iya, untung aja, Bi. Kita nemuin dia tepat waktu."

"Kalian nemuin Jungwon dimana?"

Semua orang menoleh ke arah pintu, Heeseung melangkah mendekat dan ikut duduk di salah satu kursi.

"Dia di rumah sakit, Kak. Kayaknya habis jengukin adeknya Sunghoon."

Heeseung mengernyit, "jengukin? Berarti adeknya Sunghoon lagi sakit? Tapi bukannya mereka lagi ada masalah tapi kok bisa Jungwon kesana?"

Banyak pertanyaan di benak Heeseung karena memang akhir-akhir ini ia kurang memperhatikan adiknya hingga tidak tau apa saja yang sudah adiknya lalui.

Ni-ki menghela nafas, ia mengetahui semua yang Jungwon alami namun bingung apa yang harus ia jelaskan kepada Heeseung. Satu-satunya yang tidak ia ketahui hanyalah alasan kenapa Sunghoon menjauhi sahabatnya itu.

"Adeknya Sunghoon emang sakit dari dulu, gue juga gak tau kenapa Jungwon milih kabur buat jengukin adeknya Sunghoon padahal dia lagi sakit juga."

"Sebenernya kak Jungwon sering jengukin adeknya kak Sunghoon, cuma yang gue bingungin kenapa dia milih jengukin pas mereka lagi gak temenan?"

Heeseung makin bingung mendengar suara Jay dan Ni-ki yang saling bersahutan. Ia benar-benar tidak paham situasi ini.

"Apalagi tadi pas kita temuin, Jungwon lagi sama Sunghoon. Mana tadi Jungwon nangis lagi, entah apa yang terjadi," lanjut Jay.

"Pasti si Sunghoon itu bikin kak Jungwon nangis lagi. Bener-bener tuh orang, beneran pengen gue tonjok lagi wajah yang sialnya ganteng itu." Amarah Ni-ki menggebu-gebu saat mengingat bagaimana Jungwon menangis akibat perlakuan Sunghoon.

"Ni-ki, kamu mukul Sunghoon?" tanya Heeseung tak percaya

Tangan Ni-ki meraih sebuah makanan yang tersaji tepat di hadapannya, kemudian memasukkannya ke dalam mulut lantas mengangguk santai seolah tanpa beban padahal habis memukul orang.

Hingga Heeseung pun dibuat merasa bersalah olehnya, "begini, maaf udah ngerepotin kalian dan makasih udah jagain Jungwon. Tapi aku merasa bersalah banget gara-gara permintaanku kalian jadi mukul orang lain. Lain kali jangan lakuin lagi ya, Nik."

𝐂𝐡𝐨𝐢𝐜𝐞 || 𝑆𝑢𝑛𝑔ℎ𝑜𝑜𝑛 𝑋 𝐽𝑢𝑛𝑔𝑤𝑜𝑛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang