5. His Sister

1.5K 230 50
                                    

Sebuah mobil mewah sudah terparkir rapi di depan rumahnya yang tak kalah mewah.

Jake si pemilik kemewahan ini berjalan keluar rumah dengan Hoodie abu-abunya yang hendak masuk ke dalam mobil.

Langkahnya terhenti ketika ponsel di genggamannya berdering, menunjukkan nama 'Park Sunghoon' di sana.

Dengan malas Jake mengangkat panggilan itu.

"Apa?" tanya Jake ketus.

"Jake, lo bisa kasih gue waktu lebih banyak?"

"Untuk apa? Susah bagi lo buat nyingkirin bocah kayak Jungwon?"

"Gue perlu waktu, Jake."

"Dih, lo 'kan gak kenal dia, ya udah bunuh aja."

"Gak mudah bagi gue."

"Lo mulai suka sama dia?" tanya Jake dengan nada tak suka.

"Ya enggak lah! Bukan gitu, g-gue ... belum pernah nyoba ini sebelumnya."

Jake tersenyum miring, "maka ini saatnya lo buat nyoba."

"Kasih gue waktu."

"Oke. Gue kasih lo waktu sebulan buat habisin tuh anak. Kalo gak juga, gue bakal ambil semua bayaran lo selama ini."

"Oke. Gue pastiin gue bakal nyingkirin dia dalam waktu sebulan."

"Bagus."

Tanpa basa-basi, Jake langsung memutus sambungan telepon mereka dan menyimpan ponselnya ke dalam kantong celananya.

Kemudian ia masuk ke dalam mobilnya, duduk di jok kemudi. Ia tak suka jika harus menggunakan jasa sopir di saat ia masih bisa untuk mengemudi.




•••




Mobil yang Heeseung kendarai sudah ia parkir rapi di parkiran bawah tanah kantor yang bernama Shileey Group itu.

Perusahaan properti itu milik papa Heeseung dan Jungwon yang bekerja sama dengan keluarga Shim, dimana Shileey Group ini merupakan perusahaan properti yang sukses dan bahkan sudah buka banyak cabang di seluruh kota Seoul.

Seperti Shileey Hotel, Shileey Restauran, Shileey Bar, Shileey Mall dan beberapa bangunan umum lainnya.

Sekarang Heeseung menuju ke kantor utama Shileey Group, kantor yang paling awal berdiri.

Langkah kaki Heeseung masuk ke dalam gedung lewat pintu parkir bawah tanah, cukup sepi di sini.

"Kak Heeseung? Udah lama ya?"

Belum sampai kaki Heeseung menapak di dekat pintu masuk, sebuah suara menghentikan pergerakannya. Ia tau pemilik suara itu.

Heeseung berbalik, mencoba bersikap sopan meskipun ia tau betul bagaimana sifat orang yang muda satu tahun darinya itu.

"Jake? Kapan kamu balik ke Korea?"

Jake tersenyum miring, "tumben nanyain?"

"Gimana kabarmu? Gimana kabar tuan dan nyonya Shim? Kok aku gak dapat kabar kalo kamu pulang?"

Tangan Jake terlipat di depan dadanya, "penting bagi lo? Sekarang baru lo sok peduli?"

Heeseung menghela nafas, "aku tau kamu ke sini pasti karena masalah yang udah dikasih tau orang tua kita. Kalo gitu, ayo masuk."

"Lo kira gue mau masuk barengan sama lo?"

"Kalo gitu, kamu masuk aja duluan."

"Kenapa harus gue?"

𝐂𝐡𝐨𝐢𝐜𝐞 || 𝑆𝑢𝑛𝑔ℎ𝑜𝑜𝑛 𝑋 𝐽𝑢𝑛𝑔𝑤𝑜𝑛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang